Rusunawa Karangrejek Tetap Jadi Pilihan Warga Berpenghasilan Rendah di Gunungkidul 

Dari total 196 kamar yang tersedia, sebanyak  100 kamar di Rusunawa Karangkajek Gunungkidul terisi oleh penghuni aktif.

TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

“Kami masih evaluasi pemanfaatan rusunawa yang berjalan. Untuk penambahan bangunan baru, masih perlu kajian dan melihat kebutuhan riil di lapangan,” ujarnya.

Meski belum ada rencana pembangunan baru, pihaknya tetap melakukan pemeliharaan rutin terhadap fasilitas yang ada, termasuk sarana air bersih, pengelolaan air limbah, dan area komunal bagi penghuni.

Pemerintah menyadari bahwa keberlanjutan fungsi rusunawa tidak hanya diukur dari tingkat keterisian, tetapi juga dari kenyamanan dan keamanan lingkungan hunian. 

“Kalau fasilitasnya terjaga, penghuni juga lebih betah,” kata dia.

Ia juga menyebut, beberapa penghuni menggunakan rusunawa sebagai hunian sementara sambil menata kondisi ekonomi keluarga.

Karena itu, rotasi penghuni dianggap wajar dan menjadi bagian dari dinamika pemanfaatan rusunawa

“Ada yang tinggal satu atau dua tahun, setelah kondisi ekonomi membaik mereka pindah ke rumah sewa mandiri. Itu artinya fungsi sosial rusunawa berjalan,” ucapnya.

Pihaknya  berharap keberadaan rusunawa tetap menjadi solusi bagi warga berpenghasilan rendah yang membutuhkan tempat tinggal dengan biaya terjangkau.

Dalam jangka panjang, program ini diharapkan tidak hanya menyediakan hunian, tetapi juga menjadi bagian dari penguatan kesejahteraan sosial di tingkat keluarga.

“Selama masih ada warga yang membutuhkan dan memenuhi kriteria, pintu rusunawa tetap kami buka. Harapannya, fasilitas ini bisa terus menjadi ruang bernaung yang layak bagi mereka yang sedang berjuang menata kehidupan,” tutupnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved