6.405 Rumah di Sleman Masih Berstatus Tidak Layak Huni
Hal ini disebabkan oleh kemiskinan dan keterbatasan ekonomi yang menghalangi masyarakat merenovasi rumah mereka.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ribuan rumah warga di Kabupaten Sleman tercatat masih berstatus tidak layak huni.
Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah yang setiap tahun telah menganggarkan dana stimulan, untuk sarana perbaikan kualitas hunian masyarakat kurang mampu.
Data Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman mencatat saat ini masih ada 6.405 rumah di Bumi Sembada yang masuk kategori rumah tidak layak huni.
Faktor utama yang menyebabkan situasi ini adalah kondisi struktur bangunan yang tidak memenuhi standar keselamatan, termasuk keterbatasan fasilitas sanitasi.
Hal ini disebabkan oleh kemiskinan dan keterbatasan ekonomi yang menghalangi masyarakat merenovasi rumah mereka.
Kepala Bidang Perumahan, DPUPKP Sleman, Suwarsono, mengatakan setiap tahun pemerintah telah menganggarkan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni.
Bantuan yang diberikan dalam bentuk uang stimulan ini digunakan masyarakat untuk membeli bahan-bahan bangunan buat memugar rumahnya agar memiliki hunian yang lebih sehat, aman dan layak huni sesuai standar.
Pada tahun 2026, pihaknya menargetkan bisa menangani hingga seribu unit rumah.
"Jika per tahun bisa 1000, maka jangka waktu 5-6 tahun InsyaAllah sudah selesai RTLH di Sleman," kata dia, selasa (7/10/2025).
Tahun ini, perbaikan RTLH juga telah dilaksanakan. Sasaran awal 597 penerima dengan anggaran Rp8,3 miliar.
Baca juga: Biaya Akibat Keracunan MBG di Mlati Sleman Ditanggung Pihak SPPG, Nilainya Capai Rp47 Juta
Jumlah ini relatif lebih sedikit, dibanding tahun sebelumnya yakni 778 rumah, karena anggaran tahun ini dirasionalisasi hingga Rp2 miliar.
Suwarsono mengatakan, seiring perjalanan program, dari 597 calon penerima ada 19 yang mengundurkan diri karena tidak siap dengan skema swadayanya.
Akan tetapi penerima yang lainnya saat ini sudah berjalan.
Menurut dia, progres perbaikan RTLH tahun ini telah mencapai 98 persen. Artinya sebagian besar telah selesai.
Hanya tinggal beberapa penerima yang masih berproses karena sempat terkendala tukang.
Biaya Akibat Keracunan MBG di Mlati Sleman Ditanggung Pihak SPPG, Nilainya Capai Rp47 Juta |
![]() |
---|
Pabrik Akrilik di Demangan Sleman Dilalap Api, Diduga Korsleting Mesin |
![]() |
---|
Pelatih PSS Sleman Ungkap Alasan Ganti 5 Pemain saat Menang Lawan Persipal Palu |
![]() |
---|
Pemkab Sleman Kembali Gelar Sleman Creative Weeks, Perkuat Dinamika Ekonomi Kreatif di Bumi Sembada |
![]() |
---|
Kalah dari PSS Sleman 0-3, Tuan Rumah Persipal Palu Akui Kelemahan Lini Belakang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.