100 Lulusan STIMARYO Dilepas, Wabup Sleman Dorong Peran Strategis di Dunia Maritim

“Pelaut sejati tidak lahir dari laut yang tenang, melainkan dari mereka yang mampu bertahan di tengah badai. Lulusan STIMARYO harus siap menghadapi tantangan global, menjaga integritas, menumbuhkan nasionalisme, dan terus belajar sepanjang hayat,” kata Danang.

Lebih dari seremoni akademik, acara ini menjadi simbol pelepasan perwira muda untuk berlayar menuju masa depan yang penuh tantangan sekaligus peluang.

Dengan semangat kedisiplinan, kejujuran, dan aksi nyata, para lulusan diyakini mampu menjadi agen perubahan sekaligus duta bangsa yang menjunjung tinggi marwah kemaritiman Indonesia di panggung dunia.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menegaskan pentingnya peran lulusan Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta (STIMARYO) dalam membangun sektor maritim Indonesia.

Danang menyebut kelulusan taruna-taruni merupakan buah perjalanan panjang yang penuh kedisiplinan dan pengorbanan.

“Hari ini merupakan momentum yang sangat istimewa, bukan hanya bagi para taruna yang dikukuhkan, tetapi juga bagi keluarga dan para pendidik. Sebuah perjalanan panjang, penuh disiplin, kerja keras, suka dan duka, akhirnya membawa kalian sampai pada titik pengukuhan ini. Proses ini tentu tidak mudah, membutuhkan ketekunan, pengorbanan, bahkan air mata. Namun, dari perjalanan itulah lahir mental baja. Seperti halnya seorang pelaut sejati, kalian telah ditempa untuk selalu siap menghadapi ombak, badai, dan arus yang tak menentu,” ujarnya.

Danang juga menekankan bahwa lulusan STIMARYO tidak hanya diakui secara akademis, tetapi juga ditempa menjadi insan maritim yang tangguh dan siap menghadapi tantangan global.

“Sebagai bangsa maritim, Indonesia memiliki laut yang luas membentang. Laut bukan hanya pemisah antar-pulau, tetapi juga penyatu bangsa dan sumber kehidupan. Maka sangatlah tepat bila kita menempatkan laut sebagai masa depan bangsa. Di sinilah pentingnya peran para taruna lulusan Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta. Kalian adalah calon nakhoda, perwira, dan insan maritim yang akan membawa kapal Indonesia berlayar—baik secara harfiah di samudera, maupun secara maknawi dalam pembangunan bangsa,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa tantangan dunia maritim semakin kompleks, mulai dari globalisasi, persaingan tenaga kerja, perkembangan teknologi pelayaran, hingga isu lingkungan laut.

Karena itu, Danang menekankan bahwa ijazah dan gelar yang diterima para lulusan hanyalah awal perjalanan.

“Gelar dan ijazah yang kalian terima hari ini bukanlah garis akhir, melainkan tiket untuk melanjutkan perjalanan panjang dalam membina pengalaman, ilmu, dan keterampilan,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Danang juga menyampaikan apresiasi kepada civitas akademika STIMARYO, orang tua, serta keluarga lulusan.

“Melalui dedikasi para dosen dan tenaga pendidik, kampus ini berhasil mencetak lulusan yang berkualitas, disiplin, dan berdaya saing. Tidak lupa, penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan kepada orang tua dan keluarga. Tanpa doa, dukungan, dan pengorbanan mereka, para taruna tentu tidak akan sampai di titik ini. Hari ini adalah hari kebanggaan bersama, di mana jerih payah semua pihak terbayar lunas,” ujarnya.

Danang juga menitipkan pesan khusus kepada para lulusan agar terus menjaga integritas, semangat nasionalisme, dan daya juang.

“Jangan takut menghadapi badai, sebab pelaut hebat bukanlah yang hanya berlayar di laut yang tenang, melainkan mereka yang mampu bertahan di tengah ombak besar. Jadilah insan maritim yang tangguh, berdaya saing, dan berkarakter,” katanya. (*)