Hasil Panen Minim, Harga Cabai Merah Keriting di Tingkat Petani Kulon Progo Tembus Rp40 Ribu Per Kg

Samijo menilai tingginya harga cabai merah keriting, bahkan di tingkat petani disebabkan oleh tidak seimbangnya persediaan dan permintaan.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Warga menunjukkan ember berisi cabai merah keriting yang baru dipanen di Kalurahan Bugel, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo, Jumat (03/10/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Harga cabai merah keriting di pasaran Kulon Progo masih terpantau tinggi hingga kini. Tingginya harga cabai salah satunya disebabkan oleh minimnya pasokan hasil panen cabai dari petani.

Seperti diungkapkan Samijo, petani cabai merah keriting di Kalurahan Bugel, Kapanewon Panjatan. Ia mengungkapkan harga cabai di tingkat petani pun juga tinggi.

"Hari ini terakhir harganya di kisaran Rp 40 ribu per kilogram (kg)," katanya saat ditemui di lahan cabai di Bugel, Panjatan, Jumat (03/10/2025).

Samijo menilai tingginya harga cabai merah keriting, bahkan di tingkat petani disebabkan oleh tidak seimbangnya persediaan dan permintaan. Sebab permintaan cabai merah keriting di pasaran saat ini sedang tinggi.

Sedangkan persediaannya tidak mampu memenuhi permintaan tersebut. Sebab saat ini belum banyak petani cabai yang melakukan panen.

"Kadang ada petani yang gagal panen cabai sehingga hasilnya minim," jelas Samijo.

Untungnya, hasil panen cabai merah keriting miliknya saat ini masih terbilang bagus. Sepanjang musim tanam, ia sudah 4 kali panen cabai merah keriting.

Samijo memiliki lahan cabai merah keriting seluas kurang lebih 1.500 meter persegi. Sekali panen, ia bisa mendapatkan sekitar 4 kuintal cabai.

"Kebetulan panennya pas mendekati musim hujan, jadi hasilnya tetap bagus," ujarnya.

Nasib berbeda dialami oleh Gito, petani cabai merah keriting asal Kapanewon Wates. Tanaman cabai miliknya banyak yang rusak akibat curah hujan yang cukup tinggi di musim kemarau basah ini.

Menurutnya, cukup banyak petani cabai di Kulon Progo yang mengalami hal serupa. Mereka pun menderita kerugian karena banyak hasil panen cabai yang gagal, padahal harga jualnya sedang tinggi.

"Kalau kondisinya seperti itu, hanya bisa dijual di harga Rp 10 ribu per kg karena banyak yang rusak," kata Gito pada wartawan beberapa waktu lalu.(alx)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved