Sejumlah Pelajar di Yogyakarta Pilih Pertamax untuk Kendaraannya karena Terbukti Mesin Lebih Sehat

Pemakaian BBM non subsidi baik Pertamax Series maupun Dex Series kini telah banyak jadi pilihan masyarakat untuk kendaraan mereka

Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA/Istimewa
BBM NONSUBSIDI : Sejumlah pelajar di Yogyakarta memilihn mengisi bahan bakar kendaraanya dengan menggunakan Pertamax karena dinilai lebih sehat untuk mesin 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemakaian bahan bakar minyak (BBM) non subsidi baik Pertamax Series maupun Dex Series kini telah banyak jadi pilihan masyarakat untuk kendaraan mereka.

Hal itu mengingat banyak manfaat yang didapat dari penggunaan BBM non-subsidi.

Hal itu seperti yang dirasakan oleh sejumlah siswa SMA di Yogyakarta saat ditemui di SPBU 44.552.11 Jalan Kyai Modjo, Kota Yogyakarta, Senin (29/9/2025)

Fathir, seorang pelajar SMA di Yogyakarta menyampaikan bahwa BBM non-subsidi memiliki RON yang tinggi dibandingkan dengan jenis BBM lainya.

“Karena RON-nya tinggi mesin jadi lebih sehat. Kebetulan saya pakai motor 250 cc, kalau pertalite karena kurang efisien aja,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa RON yang tinggi mudah saat beradaptasi dengan kondisi mesin.

Baca juga: SPBU Pertamina di UII Sudah Standar, Pastikan Pelayanan Karyawan hingga Kebersihan Jadi Prioritas

Pelajar SMA Lainya, Hilmy menyampaikan jika dirinya berlangganan BBM Non Subsidi karena adanya kasus Pertalite yang sempat heboh sebelumnya.

“Kan sebelumnya ada kasus Pertalite, jadinya pakai yang Pertamax,” katanya.

Pengguna lainnya, Anto juga telah lama berlangganan BBM Non Subsidi.

Ia mengakui jika sebulan bisa dua kali mengisi kendaraannya dengan Pertamax.

“Minimal 2 minggu sekali untuk mencuci mesin aja, kualitasnya lebih bagus,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang teknisi mesin Tri Hadi Zainul Muttaqin menyampaikan jika motor akan baik digunakan sesuai dengan kebutuhan RON.

“Ya aslinya kalau sesuai (BBM) ya bagus-bagus saja,” katanya saat dihubungi.

Tri sapaan akrabnya menyebut saat ini banyak didapati pengendara yang menyukai motornya dimodifikasi dengan berbagai spesifikasi sehingga membutuhkan kompresi yang tinggi.

“Karena kalau spesifikasinya tinggi kan bensinya tidak bisa kalau pertalite. Mau tidak mau harus Pertamax,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved