Komisi X DPR RI Desak Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis

Tingginya kasus keracunan makanan di sejumlah daerah dinilai menjadi peringatan serius terhadap sistem yang digunakan pemerintah saat ini

KOMPAS.com/Egadia Birru
ILUSTRASI - Menu makan bergizi gratis. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Komisi X DPR RI mendesak adanya evaluasi menyeluruh terkait pelaksanaa program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Tingginya kasus keracunan makanan di sejumlah daerah dinilai menjadi peringatan serius terhadap sistem yang digunakan pemerintah saat ini.

Hal tersebut disampaikan Wakil Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti, saat berkunjung dengan anggota DPR yang lain, di Kantor Pemkab Gunungkidul, Rabu (24/9/2025).

Dia mengatakan desakan evaluasi total ini merupakan suara bersama parlemen.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, sebelumnya juga telah menyampaikan hal yang sama kepada publik.

"Bu Puan Maharani menyampaikan kepada publik, itu suara kita semua, bahwa DPR RI meminta supaya dilakukan evaluasi total,” kata dia.

Menurut Esti, sistem dapur besar yang saat ini digunakan masih menimbulkan banyak keraguan.

Dalam praktiknya, satu dapur bisa memasak hingga 3.000 porsi dalam waktu bersamaan.

Baca juga: Marak Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di DIY Pertanyakan Transparansi Program Makan Bergizi Gratis

Kondisi itu dinilai rawan karena makanan dimasak sejak dini hari dan baru dikonsumsi siang hari, sehingga berisiko menurun kualitasnya.

“Masak (untuk) 3.000 orang harus mruput tengah malam, kalau dimakan siang sudah basi. Nah, itu apakah bisa diturunkan? Tidak ditutup (dapur besar) tetap ada, tetapi mungkin perlu dicoba memasak cukup untuk kebutuhan sekolah saja,” ujarnya.

Dia turut menyoroti lemahnya prosedur evaluasi di lapangan.

Ia mencontohkan, setelah kasus keracunan di Sleman beberapa waktu lalu, dapur tetap beroperasi keesokan harinya tanpa ada penghentian sementara untuk pemeriksaan.

“Kalau sudah keracunan mestinya stop dulu, evaluasi dulu. Baru kemudian jalan lagi. Ini sekarang keracunan, besok masak lagi, tanpa peringatan apa pun. Itu catatan kami,” tegasnya.

Selain masalah teknis, dia juga berpendapat program MBG  dinilai membebani anggaran daerah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved