Berita Sleman

Tumpukan Sampah di Sleman Didominasi Sisa Makanan Rumah Tangga

Sampah Organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan lainnya.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
Co Pilot
SAMPAH ORGANIK: Sampah Organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan lainnya. 

Tribunjogja.com Sleman --Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman mencatat, sisa makanan mendominasi komposisi jenis sampah di Bumi Sembada, angkanya termbus 46,5 persen. 

Porsentasi jumlah itu tertinggi dibanding komposi sampah lainnya. 

Sebagai informasi, jumlah timbunan sampah harian di Sleman rata-rata mencapai sekitar 601,6 ton per hari. 

Komposisi sampah tersebut terbagi dalam beberapa jenis sebagai berikut: 

* Sampah sisa makanan prosentasenya 46,5 persen. 

* Sampah plastik 33,77 persen

* Kertas atau karton 17,08 persen

* Logam 0,99 persen

* Kain 0,16 persen

* Kaca 0,57 persen

* kulit atau karet 0,03 persen dan

* Sampah lainnya 1,9 persen. 

Cara Pemkot Magelang Libatkan Pemuda Atasi Krisis Sampah

Jenis Sampah 

Berdasarkan sifatnya sampah terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik dikutip dari laman kemenkes: 

Organik (sampah basah):

Sampah Organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan lainnya.

Sampah Anorganik (sampah kering)

Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, dan sebagainya.

Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.

Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.

Sekda DIY Ni Made Dwipanti Tegaskan Isu Sampah Harus Segera Ditangani

Urai Sampah Organik

Pemerintah berupaya mengurai permasalahan sampah organik ini dengan menggalakkan gerakan pengolahan sampah dari rumah tangga. 

"Pengolahan sampah organik difokuskan di rumah tangga. Kami mengadakan sosialisasi, pelatihan dan bantuan sarana prasarana kepada masyarakat agar dapat mengolah sampah organiknya di rumah masing-masing," kata Plt Kepala DLH Sleman Sugeng Riyanta, Kamis (18/9/2025). 

Menurut Sugeng, sumber sampah di Sleman paling banyak dari limbah rumah tangga.

Prosentase limbah rumah tangga ini mencapai 68,67 persen dari total timbunan Sampah Sleman

Termasuk sampah sisa makanan sebagian juga dihasilkan dari limbah rumah tangga selain dari usaha hotel dan restoran. 

"(Sampah) sisa makanan ini dari kegiatan kuliner, resto, hotel, rumah tangga juga ada," kata dia. 

DLH Sleman sejauh ini terus berupaya mengolah sampah organik agar dapat dikelola di skala rumah tangga masing-masing. 

Upaya itu dilakukan dengan program sosialisasi, pelatihan maupun bantuan sarpras berupa komposter hingga bor biopori. 

Selain sampah sisa makanan, prosentase sampah plastik di Sleman juga masih tinggi, mencapai 33,7 persen. 

Untuk mengelola sampah ini, Pemkab Sleman mengandalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di tiga lokasi yaitu Tamanmartani, Sendangsari dan Donokerto. 
Sampah plastik di TPST ini diolah menjadi bahan bakar alternatif berupa Refuse Derived Fuel (RDF). 

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa telah berpesan kepada masyarakat agar berperan dalam upaya pengurangan polusi plastik.

Caranya dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengolah sampah mandiri dan menanam pohon disekitar lingkungan, serta menggunakan produk ramah lingkungan.

"Saya berharap setiap elemen masyarakat mulai dari perangkat pemerintah, komunitas peduli lingkungan dan masyarakat mampu bergerak bersama menjaga lingkungan kita agar tetap bersih dan sehat," kata Danang. (rif)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved