Antusiasme Masyarakat Berburu Berkah di Grebeg Maulud Tahun Dal
Momentum tahun dal yang diperingati setiap delapan tahun sekali sonyak membuat prosesi Grebeg Maulud menjadi semakin semarak.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Jika gunungan lainnya dibagikan kepada masyarakat, Gunungan Brama hanya singgah sejenak di Halaman Masjid Gedhe Kauman guna didoakan dan kembali ke dalam kompleks Kedhaton.
Dengan tujuan, untuk dihaturkan kepada Ngarsa Dalem, keluarga, dan Abdi Dalem yang marak atau sowan di dalam Cepuri Kedhaton.
"Wujud Gunungan Brama mirip Gunungan Estri. Bentuknya seperti silinder tegak dengan bagian tengah sedikit mengecil," terang Kanjeng Kusumo.
Rangkanya terbuat dari bambu dan badannya ditutup dengan pelepah pisang, bagian puncaknya memiliki lubang untuk menempatkan anglo, tungku kecil dari tanah liat.
Anglo yang diisi arang membara tersebut, digunakan untuk membakar kemenyan, sehingga gunungan terus-menerus mengepulkan asap tebal.
"Itu yang membedakan dengan gunungan yang lain, karena di atas atau di tengah Gunungan Brama mengeluarkan asap sepanjang prosesi berlangsung," ungkapnya.
"Itu namanya Gunungan Brama atau Gunungan Kutug, hanya dikeluarkan pada Garebeg Mulud Tahun Dal, setiap delapan tahun sekali," urai Kanjeng Kusumo. (*)
Antisipasi Kemacetan Saat Long Weekend, Pengelola Terapkan Contraflow di Tol Jakarta-Cikampek |
![]() |
---|
Penampakan Gunungan Brama di Grebeg Maulud 2025 Kraton Yogyakarta, Hanya Keluar 8 Tahun Sekali |
![]() |
---|
Kisah Mbah Korit, 26 Tahun Tak Pernah Absen Ikuti Tradisi Grebeg Maulud |
![]() |
---|
Info Garebeg Maulud 2025 Hari Ini Jumat 5 September 2025, Catat Lokasi dan Jadwal Lengkapnya |
![]() |
---|
Momen Sri Sultan HB X 'Jejak Banon' di Hajad Dalem Sekaten Tahun Dal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.