Antusiasme Masyarakat Berburu Berkah di Grebeg Maulud Tahun Dal
Momentum tahun dal yang diperingati setiap delapan tahun sekali sonyak membuat prosesi Grebeg Maulud menjadi semakin semarak.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Antusiasme warga masyarakat maupun wisatawan benar-benar tidak terbendung untuk mengikuti hajad dalem Grebeg Maulud, Jumat (5/9/2025).
Sejak pagi hari, sekitar pukul 08.00 WIB, ribuan orang sudah memadati Halaman Masjid Gedhe Kauman, yang menjadi titik gunungan didoakan sebelum dibagikan untuk publik.
Momentum tahun dal yang diperingati setiap delapan tahun sekali sonyak membuat prosesi Grebeg Maulud menjadi semakin semarak.
Terdapat enam jenis gunungan yang diboyong Grebeg Maulud kali ini, namun hanya gunungan Jaler dan Estri yang dibagikan, serta diperebutkan oleh masyarakat secara umum.
Memasuki pukul 11.00 WIB, gunungan yang tuntas didoakan langsung dibagikan untuk warga, serta wisatawan yang sudah menunggu sejak pagi hari.
Akan tetapi, karena antusiasme yang begitu besar, publik yang tidak sabar pun akhirnya mendekat untuk merayah gunungan berisi hasil bumi persembahan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Tita Yuniarti, seorang wisatawan asal Ponorogo, Jawa Timur, mengaku sengaja jauh-jauh menyambangi Kota Yogyakarta untuk mengikuti prosesi Grebeg Maulud yang sudah melegenda itu.
Terlebih, hajad dalem kali ini dianggapnya sangat spesial, karena bertepatan dengan momen tahun dal, setiap delapan tahun atau satu windu sekali.
"Ini kan delapan tahun sekali, sebuah momen. Jadi, harus kita pergunakan. Kebetulan saya juga dapat ini (wajik gunungan). Alhamdulillah semoga berkah, membawa barokah," katanya.
Diberitakan sebelumnya, hajad dalem Grebeg Maulud tahun ini terasa sangat istimewa dengan dikeluarkannya Gunungan Brama, Jumat (5/9/2025).
Gunungan Brama yang hanya dikeluarkan bertepatan dengan tahun dal, praktis menjadi pembeda dengan prosesi tahun-tahun sebelumnya.
KRT Kusumonegoro, Koordinator Rangkaian Prosesi Garebeg Mulud Dal 1959, mengatakan, secara keseluruhan, terdapat delapan gunungan dengan enam jenis yang dikeluarkan.
Yakni, Gunungan Kakung, Gunungan Estri/Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, Gunungan Pawuhan, dan Gunungan Brama.
Meski demikian, ia menggarisbawahi, terkhusus Gunungan Brama, hanya diperuntukan bagi Sri Sultan, keluarga, serta Sentana Dalem.
"Khusus Garebeg Mulud Tahun Dal, dikeluarkan salah satu pareden, yakni Gunungan Brama, yang juga diarak dan diboyong dari keraton menuju Masjid Gedhe (Kauman)," katanya.
Jika gunungan lainnya dibagikan kepada masyarakat, Gunungan Brama hanya singgah sejenak di Halaman Masjid Gedhe Kauman guna didoakan dan kembali ke dalam kompleks Kedhaton.
Dengan tujuan, untuk dihaturkan kepada Ngarsa Dalem, keluarga, dan Abdi Dalem yang marak atau sowan di dalam Cepuri Kedhaton.
"Wujud Gunungan Brama mirip Gunungan Estri. Bentuknya seperti silinder tegak dengan bagian tengah sedikit mengecil," terang Kanjeng Kusumo.
Rangkanya terbuat dari bambu dan badannya ditutup dengan pelepah pisang, bagian puncaknya memiliki lubang untuk menempatkan anglo, tungku kecil dari tanah liat.
Anglo yang diisi arang membara tersebut, digunakan untuk membakar kemenyan, sehingga gunungan terus-menerus mengepulkan asap tebal.
"Itu yang membedakan dengan gunungan yang lain, karena di atas atau di tengah Gunungan Brama mengeluarkan asap sepanjang prosesi berlangsung," ungkapnya.
"Itu namanya Gunungan Brama atau Gunungan Kutug, hanya dikeluarkan pada Garebeg Mulud Tahun Dal, setiap delapan tahun sekali," urai Kanjeng Kusumo. (*)
Antisipasi Kemacetan Saat Long Weekend, Pengelola Terapkan Contraflow di Tol Jakarta-Cikampek |
![]() |
---|
Penampakan Gunungan Brama di Grebeg Maulud 2025 Kraton Yogyakarta, Hanya Keluar 8 Tahun Sekali |
![]() |
---|
Kisah Mbah Korit, 26 Tahun Tak Pernah Absen Ikuti Tradisi Grebeg Maulud |
![]() |
---|
Info Garebeg Maulud 2025 Hari Ini Jumat 5 September 2025, Catat Lokasi dan Jadwal Lengkapnya |
![]() |
---|
Momen Sri Sultan HB X 'Jejak Banon' di Hajad Dalem Sekaten Tahun Dal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.