Kronologi Pembuatan Mural 'Reset Sistem' dan 'Awas Intel' di Yogyakarta hingga Akhirnya Dihapus
Mural bertuliskan 'Awas Intel' dan 'Reset Sistem' yang mereka buat di Jembatan Kewek dan Jokteng Wetan, Yogyakarta, tak bertahan lama.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Ia menilai penghapusan mural sebagai tindakan berbahaya.
“Kalau karya kami dibredel, itu justru jadi blunder bagi institusi mereka sendiri. Masalahnya bukan sekadar mural dihapus, tapi pesannya dibungkam. Padahal karya ruang publik itu akan menggema ketika publik melihatnya. Saat dihapus, historinya hilang,” kata Kinky.
Menurutnya, target kritik bukan polisi, melainkan kebijakan DPR.
“Nah, oknum yang menghapus (mural) ini, inilah yang bermasalah. Karena ini isu nasional, musuh kami adalah DPR, bukan kamu polisi, kan gitu. Kamu sebagai tamengnya DPR saja, tapi karena kamu berulah, sampai kamu memukuli, sampai kamu menculik, sampai kamu kemudian mensabotase, atau kemudian kamu menyusupi, membakar, dan sebagainya. Nah, itu kan menyenggol kami, menyenggol perasaan kami. Musuh kami kan awalnya DPR," kata dia.
Sejumlah seniman kini menimbang langkah berikutnya. Sebagian sudah melapor ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
“Kami sadar wajah kami sudah difoto-foto oleh aparat, jadi otomatis sudah tercatat di HP mereka. Bisa jadi ada aksi lagi, tapi dengan kondisi yang lebih terukur,” ujar Kinky. (*)
Datangi Seniman Mural di Jokteng Wetan, Polresta Yogyakarta Bantah Adanya Intimidasi |
![]() |
---|
Koperasi Seniman di Jogja Inisiasi Pasar Merdeka, Bergulir di TBEG Akhir Pekan Ini |
![]() |
---|
4 Seniman Muda Autistik Buktikan Keterampilan Karya Seni Lewat Pameran "Struggle" |
![]() |
---|
Penghapusan Mural One Piece, Pakar Komunikasi UMY: Pemerintah Gagal Membaca Kultur Pop Generasi Z |
![]() |
---|
Mural One Piece di Temuwuh Kidul Dihapus, Kini Berganti Graffiti Kekecewaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.