UNISA Yogyakarta Terjunkan 70 Mahasiswa untuk Tim Kesehatan di Lokasi Unjuk Rasa

Sekitar 70 mahasiswa disebut akan turun ke lapangan, untuk mengantisipasi potensi keadaan darurat di lokasi aksi.

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
MEDIS - Sekitar 70 mahasiswa UNISA Yogyakarta turut serta sebagai tim medis dalam aksi unjuk rasa di DIY, Senin (1/9/2025). 

Atas dasar itu, UNISA Bergerak mengajukan delapan tuntutan sebagai bentuk komitmen untuk mengembalikan bangsa kepada semangat reformasi.

Delapan tuntutan tersebut mencakup:

  1. Reformasi Kepolisian. Mengakhiri represi aparat dengan menuntut transparansi penuh kasus kekerasan, pengawasan independen, serta perbaikan pola pelatihan agar lebih mengutamakan pendekatan humanis dan dialogis.
  2. Evaluasi Komunikasi Publik Aparat. Menyusun standar komunikasi publik bagi seluruh penyelenggara negara untuk mencegah kepanikan dan memastikan mandat tetap berpihak pada rakyat.
  3. Evaluasi Tunjangan DPR. Menghentikan pemborosan anggaran, termasuk tunjangan perumahan DPR yang dinilai tidak adil di tengah kesulitan rakyat.
  4. Kesejahteraan Guru dan Dosen. Menjamin pengakuan dan kesejahteraan yang layak bagi pahlawan pendidikan.
  5. Evaluasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Memastikan program tidak sekadar menjadi proyek politik, melainkan benar-benar berpihak pada siswa dan transparan dalam pendistribusian.
  6. Kebebasan Pers. Menghentikan kriminalisasi jurnalis, karena demokrasi hanya bisa tumbuh jika kebebasan pers dilindungi.
  7. Jaminan Keamanan Medis di Medan Aksi. Menyediakan perlindungan penuh bagi tenaga medis dan relawan kesehatan yang membantu korban saat demonstrasi.
  8. Menjunjung Inklusivitas. Menolak pengalihan isu berbasis SARA yang dapat memecah belah persatuan.

Lukmannul menegaskan bahwa delapan poin tersebut bukan sekadar daftar tuntutan, melainkan janji perjuangan mahasiswa. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved