12 Ribu Mahasiswa Baru UNY Ikuti PKKMB, Bekal Nilai Karakter dan Integritas

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PKKMB UNY - Sebanyak 12 ribu mahasiswa baru UNY mengikuti PKKMB di GOR UNY, Selasa (5/8/2025)

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 12.306 mahasiswa baru mengikuti Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru, Kuliah Umum dan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di GOR UNY, Selasa (5/8/2025).

Wakil Rektor Bidang Akademik UNY, Prof. Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa baru tahun 2025 yang mengikuti PKKMB mencapai 12.306 orang.

Jumlah itu terdiri dari 1.159 sarjana terapan, 9.598 sarjana, 1.079 magister, 442 doktor dan 28 program profesi insinyur.

“Total animo untuk semua jenjang termasuk program profesi ada 149.234 orang, dan yang diterima 12.306 orang” papar Nur Hidayanto dalam sambutan.

Adapun kegiatan ini diikuti oleh ribuan mahasiswa baru dari seluruh fakultas dan program studi di lingkungan UNY. 

Hadir sebagai narasumber utama, Dr. M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si, Staf Ahli Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI mewakili Mendiktisaintek.

Dalam sambutannya, Rektor UNY, Prof. Sumaryanto mengucapkan selamat datang pada mahasiswa baru UNY tahun 2025.

Disampaikan juga bahwa diluar program akademik, program vokasi dan program insinyur masih ada prodi pascasarjana lain yaitu Program Profesi Guru (PPG) karena UNY dipercaya oleh Kementerian dan masyarakat dengan jumlah pelamar cukup signifikan antara 24.000 – 25.000 mahasiswa.

“Hanya ada dua perguruan tinggi yang relatif menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk kegiatan PPG, yaitu UNY dan Unesa Surabaya” papar dia. 

Harapannya dengan kegiatan ini para mahasiswa baru dapat secara cepat dan presisi menjadi insan yang unggul, kreatif dan inovatif berkelanjutan.

Baca juga: Tim PKM UNY Inisiasi Masa Depan Batik Kayu Krebet Bantul dengan Virtual Reality

Dalam orasi ilmiahnya, Dr. Hasan Chabibie menekankan pentingnya membangun Kampus Berdampak, yakni institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memberikan pengaruh positif bagi masyarakat dan bangsa. 

Kolaborasi lintas program studi menjadi penting untuk menciptakan pendekatan interdisipliner dalam menyelesaikan berbagai persoalan kompleks.

“Penggunaan teknologi seperti AI, big data, dan keterbukaan akses data juga harus dimaksimalkan untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti” tuturnya.

Menurut Hasan Chabibie, mimpi besar menuju Indonesia Emas tahun 2045 tidak dibangun secara tiba-tiba, melainkan dimulai dari sekarang, melalui ruang kelas, laboratorium, dan aktivitas mahasiswa di kampus. 

Halaman
12

Berita Terkini