Peringatan Hari Kartini 2025 di DIY Gaungkan Semangat Pradnya Larasati, Ini Maknanya

Peringatan ini sekaligus menjadi seruan untuk mengubah paradigma lama, di mana perempuan sering kali diposisikan hanya sebagai objek pembangunan.

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
HARI KARTINI - Puncak Peringatan Hari Kartini Tahun 2025 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berlangsung di Bangsal Kepatihan, Rabu (23/4/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puncak Peringatan Hari Kartini Tahun 2025 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berlangsung khidmat di Bangsal Kepatihan, Rabu (23/4/2025).

Dalam acara tersebut, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X membacakan sambutan resmi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang menekankan pentingnya keberimbangan peran perempuan di era modern melalui tema besar tahun ini: “Pradnya Larasati: Keberimbangan Peran Perempuan di Era Modern.”

Sri Paduka menyampaikan, tanggal 21 April bukan hanya hari mengenang Raden Ajeng Kartini, tetapi juga momentum kolektif untuk mendorong semangat emansipasi, pembaruan, dan keberanian perempuan untuk menjadi pelaku utama perubahan sosial.

“Pradnya berarti kecerdasan dan pengetahuan yang visioner. Larasati adalah harmoni yang disertai kesadaran dan kesetiaan pada nilai luhur,” ujar KGPAA Paku Alam X.

Menurutnya, perempuan adalah simbol kekuatan intelektual sekaligus penjaga keseimbangan kehidupan.

Kepemimpinan perempuan masa kini, katanya, bukan hanya tentang eksistensi di ruang publik, tetapi tentang kemampuan menghadirkan empati, kolaborasi, dan keberpihakan terhadap keadilan sosial.

“Kepemimpinan perempuan hari ini menunjukkan wajah masa depan. Kepemimpinan yang berakar pada empati dan kesadaran akan pentingnya harmoni sosial,” lanjutnya.

Peringatan ini sekaligus menjadi seruan untuk mengubah paradigma lama, di mana perempuan sering kali diposisikan hanya sebagai objek pembangunan.

Kini, saatnya menjadikan perempuan sebagai subjek utama perubahan, baik dalam kebijakan, pembangunan, maupun pengambilan keputusan publik.

“Semoga semangat Pradnya Larasati menyala di setiap langkah perempuan Indonesia,” tutupnya.

Kartini Masa Kini Harus Tangguh, Bijaksana, dan Literat

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, Erlina Hidayati Sumardi, menyampaikan harapannya untuk Kartini masa kini.

“Kartini masa kini itu, semangatnya adalah semangat perjuangan. Persoalan perempuan masih ada, dan itu kita tangani bersama lewat organisasi-organisasi perempuan yang ada di DIY,” ujar Erlina.

Menurutnya, semangat Kartini tidak boleh berhenti pada aspek sejarah semata. Ia harus terus disuarakan dalam bentuk konkret, salah satunya dengan memperkuat literasi perempuan.

“Literasi itu penting. Kalau perempuan banyak membaca dan memahami persoalan dari informasi yang ada, maka mereka bisa ikut mencari solusi. Tidak hanya untuk dirinya, tapi juga untuk lingkungannya,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved