TRIBUNJOGJA.COM - Nama Tom Lembong sempat disebut oleh calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming saat menanggapi rivalnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di panggung debat cawapres 2024 semalam, Minggu (21/1/2024).
“Mungkin itu kan dapat contekan dari pak Tom Lembong,” kata Gibran ke Cak Imin di JCC Senayan.
Kalimat itu Gibran ucapkan saat menanggapi ketidakpuasan Cak Imin atas jawaban yang Gibran berikan mengenai kawasan bioregional.
Gibran merasa sudah menjawab pertanyaan Cak Imin, tapi Cak Imin dinilainya tidak mengerti terhadap pertanyaan yang dia kemukakan sendiri.
Gibran menduga Cak Imin hanya membacakan pertanyaan bikinan Tom Lembong.
"Itu kan tadi sudah saya jawab Gus. Mungkin Gus Muhaimin juga tak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya, mungkin itu kan dapat contekan dari Pak Tom Lembong," kata Gibran lengkapnya.
Tak hanya itu, Gibran juga menyebut nama Tom Lembong saat berdebat melawan Cak Imin kala Gibran melempar pertanyaan soal LFP (lithium ferro-phosphate) ke Imin.
Baca juga: AKHIR CERITA Warganet Ancam Tembak Anies Baswedan, Kini Ditangkap Polda Jatim
Awalnya, terminologi spesifik itu (LFP) dirasa Imin kurang jelas maka Imin berharap Gibran menjelaskan terlebih dahulu istilah itu.
Moderator mempersilakan Gibran untuk menjelaskan di sisa waktu yang ada. Gibran menyebut singkatan dari LFP.
"Lithium ferro-phosphate, itu sering digaungkan Pak Tom Lembong itu," ucap Gibran.
Nah, siapa itu Tom Lembong?
Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong adalah seorang politikus Indonesia.
Sejak 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019, Tom Lembong menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Sebelumnya, dia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia dari 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.
Saat ini Tom Lembong menjadi bagian dari Timnas AMIN sebagai co-kapten.
Pengumuman Tom Lembong sebagai co-kapten Timnas AMIN dilakukan pada 14 November 2023.
Dilansir Antara, dia adalah penerima Young Global Leader (YGL) dari World Economic Forum (Davos) pada 2008 silam.
Tom juga tercatat di situs Institute for International and Strategic Studies (IISS) sebagai Member of the Advisory Council (Anggota Dewan Penasihat).
Selama ini ia dikenal sebagai ekonom, dan pernah menjabat sebagai menteri.
Seperti dikutip dari laman resmi International Institute for Strategic Studies, pria kelahiran 1971 itu pernah menempuh pendidikan di Harvard University pada tahun 1994 di program studi Arsitektur dan Desain Perkotaan. Setelah menyelesaikan pendidikan di Harvard, Tom Lembong menerima gelar Bachelor of Arts.
Satu tahun setelah lulus pada 1995, Tom Lembong memulai karir di Divisi Ekuitas Morgan Stanley Singapore Pte. Ltd.
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Prabowo Subianto, Anies Baswedan: Matur Nuwun Pak Prabowo
Kemudian pada tahun 1999 sampai 2000 dia bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia.
Karir Tom Lembong di bidang keuangan dan ekonomi pun semakin menonjol ketika ditunjuk menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Jabatan itu diembannya dari tahun 2000 sampai 2002.
Setelah itu, Tom bekerja di Farindo Investments dari tahun 2002 hingga 2005. Di tahun berikutnya pada 2006, Tom Lembong menjadi salah satu pendiri, Chief Executive Officer, dan managing partner di Quvat Management Pte.Ltd yakni perusahaan dana ekuitas.
Ia juga pernah menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha layar Prima Tbk mulai tahun 2012 sampai 2014.
Di Agustus 2015, Tom masuk ke dunia pemerintahan dengan menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia sampai Juli 2016.
Selesai debat, Cak Imin juga sempat mengatakan akan menelpon Tom Lembong.
"Ya sebentar kagi saya mau telepon beliau, bukan konsultasi bukan, tapi ada yang kangen rupanya," kata Muhaimin saat ditemui awak media usai debat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )