TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau mengeluarkan 19 kali guguran lava pijar ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter, Sabtu (21/10/2023).
Selain itu teramati 3 kali guguran lava pijar ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.
Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pukul 00:00 - 06:00 WIB.
Baca juga: Resmi Dibuka, Korea Indonesia Film Festival 2023 Hadir di Empat Kota Besar Indonesia
Secara meteorologi cuaca berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 17-20 °C, kelembaban udara 62-91.8 persen, dan tekanan udara 874.8-919 mmHg.
Visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25 m di atas puncak kawah.
Kegempaan guguran (Jumlah : 33, Amplitudo : 3-27 mm, Durasi : 32.48-159.8 detik).
Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 91, Amplitudo : 3-14 mm, S-P : 0.5-0.6 detik, Durasi : 6.8-12.3 detik).
Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*)