Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pijar. Menurut pengamatan BPPTKG pada periode Selasa, (17/10/2023) mulai pukul 00.00-06.00, Gunung Merapi mengeluarkan 7 kali guguran lava pijar.
Teramati 5 kali guguran lava pijar ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1700 meter.
Dan teramati 2 kali guguran lava pijar ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1500 meter.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini, Selasa 17 Oktober 2023
BPPTKG juga mencatat sejumlah kegempaan. Terjadi 15 kali guguran dengan amplitudo : 3-16 mm, dan durasi : 23-102.1 detik. Hybrid/Fase Banyak terjadi 93 kali, amplitudo : 3-11 mm, S-P : 0.4-0.5 detik, dan durasi : 5.5-10.8 detik.
Menurut pengamatan visual, Gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25 m di atas puncak kawah.
Sedangkan berdasarkan pengamatan meteorologi, cuaca berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 16.1-18 °C, kelembaban udara 68-94.8 persen, dan tekanan udara 874.7-918 mmHg.
Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
BPPTKG masih akan terus memantau aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)