TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi teramati mengeluarkan 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng), Selasa (11/7/2023).
Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada pukul 00:00 - 06:00 WIB.
Secara meteorologi cuaca cerah. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 16.8-21 °C, kelembaban udara 66-98 persen, dan tekanan udara 873.8-949.2 mmHg.
Visual gunung jelas. Asap kawah nihil.
Baca juga: BKPBM Yogyakarta Teken MoU dengan Universiti Putera Malaysia, Susun Kamus Melayu Komunikatif
Kegempaan guguran (Jumlah : 52, Amplitudo : 3-25 mm, Durasi : 18.4-188.7 detik).
Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 3, Amplitudo : 3-4 mm, S-P : 0.4-0.5 detik, Durasi : 5.16-7.96 detik).
Tingkat aktivitas Gunung Merapi level III (Siaga).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)