Harga Kacang Tanah di Gunungkidul Turun Imbas Panen Raya

Jika sebelumnya harga kacang tanah bisa mencapai Rp12 ribu per kilogram (kg) gelondong, maka saat panen harganya menjadi Rp10 ribu per kg.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/DPP Gunungkidul
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta (tengah), dan Kepala DPP Gunungkidul Rismiyadi (kanan) saat panen kacang tanah di Tanjungsari beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Petani di Gunungkidul mulai memanen komoditas palawija dari hasil tanam musim kedua tahun ini.

Panen raya palawija ini pun berpengaruh pada harga di pasaran.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Rismiyadi, mengatakan komoditas palawija unggulan yang dikembangkan antara lain kacang tanah, kedelai, dan jagung.

"Lahan kacang tanah mendominasi dengan luas 36.835 hektare (ha)," jelasnya, Minggu (21/05/2023).

Sementara untuk jagung luas lahannya 9.497 ha dan kedelai seluas 2.831 ha.

Lahan komoditas palawija ini tersebar di 18 kapanewon di seluruh Gunungkidul.

Salah satu wilayah dengan hasil panen kacang tanah yang cukup tinggi adalah Kalurahan Ngestirejo, Kapanewon Tanjungsari.

Adapun luas lahannya mencapai 30 ha.

"Berdasarkan laporan, hasil panennya mencapai 3,7 ton gelondong kacang tanah per ha," ungkap Rismiyadi.

Menurutnya, panen raya kacang tanah berimbas pada harga.

Jika sebelumnya bisa mencapai Rp 12 ribu per kilogram (kg) gelondong, maka saat panen harganya menjadi Rp 10 ribu per kg.

Meski demikian kondisi ini dinilai tidak menjadi masalah. Sebab petani di Gunungkidul juga mengembangkan komoditas lainnya, terutama dari padi.

"Saat ini petani juga sedang menunggu panen padi musim kedua seluas 11.715 ha, rencananya di Juni 2023," ujar Rismiyadi.

Menurutnya, kondisi pertanaman padi saat ini terbilang bagus karena terbantu tingginya curah hujan. Padi ini pun dipastikan siap untuk dipanen.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan pertanian masih jadi sektor utama penyumbang pertumbuhan ekonomi.

Ia pun berharap kondisi pertanian di Gunungkidul tetap stabil. Salah satunya dengan upaya regenerasi lewat para petani muda.

"Kami dari pemerintah juga akan terus memfasilitasi berbagai kebutuhan petani," kata Sunaryanta.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved