TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) tercatat mengalami 40 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-25 mm, Durasi: 19.72-145.32 detik) selama masa pengamatan Kamis (6/4/2023), pukul 00.00-06.00 WIB.
Sejauh ini, status siaga (Level III) pun masih ditetapkan.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut, cuaca Merapi cenderung berawan, dengan angin yang bertiup tenang ke arah timur. Kemudian, suhu udara berada di kisaran 18 °C, kelembaban udara 67 persen, dan tekanan udara 916.5 mmHg.
Baca juga: UGM Buka Jalur Penelusuran Bibit Unggul untuk Daerah 3T, Ratakan Akses Pendidikan Hingga Pelosok
Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya terkini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. (aka)