TRIBUNJOGJA.COM, SEOUL - Korea Utara menembakkan roket jarak pendek Senin (20/2/2023) pagi, sehari setelah Korea Selatan dan AS melakukan latihan udara gabungan unjuk kekuatan.
Pyongyang mengatakan tes terbaru yang dilakukan pada pukul 7 pagi waktu setempat adalah demonstrasi penembakan dua rudal.
Kedua rudal ditembakkan dari peluncur roket ganda berukuran 600 mm ke arah "target virtual" sekitar 395 km dan 337 km jauhnya di Laut Jepang.
Informasi disiarkan kantor berita KCNA. Pernyataan tersebut menekankan sistem roket adalah serangan nuklir taktis yang berarti membanggakan kekuatan cukup kuat untuk menghancurkan lapangan udara musuh.
Korea Selatan dan AS mengadakan latihan udara pada Minggu (19/2/2023), untuk menegaskan kembali komitmen kuat Washington membela Seoul.
Washington berjanji menggunakan semua kemampuan militernya, termasuk senjata nuklir, jika terjadi serangan terhadap sekutunya itu.
Baca juga: Respon Latihan Militer Korsel, Korut Tembakan 130 Rudal ke Zona Penyangga
Baca juga: Kim Yo-jong Mencaci Presiden Korsel, Sepak Terjang dan Retorikanya Dikenal Garang
Baca juga: Detik-detik Rudal Balistik Korea Utara Jatuh ke Laut Jepang Terekam Kamera, Muncul Bola Api Besar
Sekitar 10 pesawat tempur terbang Bersama termasuk F-35A dan F-15K Korea Selatan, dan F-16 AS mengawal pesawat B-1B Amerika memasuki zona identifikasi pertahanan udara selatan.
Mereka menerbangkan pesawat di atas Laut Kuning, Laut Cina Timur, dan bagian selatan Korea Selatan.
“Pelatihan kali ini mendemonstrasikan kemampuan dan postur pertahanan gabungan Korea Selatan-AS yang menampilkan kekuatan aliansi yang luar biasa,” kata Seoul.
Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, bersumpah membuat para maniak yang meningkatkan ketegangan akan membayar harga atas tindakan mereka.
Pernyataan Wakil Ketua Divisi Agitasi dan Propaganda Partai Pekerja Korut itu menanggapi unjuk kekuatan sekutu lewat siaran KCNA pada Senin pagi.
“Frekuensi penggunaan Pasifik sebagai jarak tembak kami bergantung pada karakter aksi pasukan AS,” kata Yo-jong.
"Kami sangat menyadari pergerakan serangan strategis pasukan AS yang berarti baru-baru ini semakin cepat di sekitar Semenanjung Korea," imbuhnya.
Terhadap peluncuran rudal Senin pagi, Komando Indo-Pasifik AS dengan cepat bereaksi, menyebutnya telah mengoyahkan keamanan.
Jepang menganggapnya sebagai ancaman terhadap keselamatannya, dan militer Korea Selatan mencapnya sebagai provokasi besar.