Konflik Semenanjung Korea
Respon Latihan Militer Korsel, Korut Tembakan 130 Rudal ke Zona Penyangga
penembakan artileri ini merupakan peringatan kepada Korea Selatan atas latihan artileri Korea Selatan yang sedang berlangsung perbatasan Cheorwon.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, PYONGYANG - Korea Utara merespon latihan artileri Korea Selatan dengan menembakan ratusan artileri ke perairan dekat perbatasan laut barat dan timurnya.
Total ada 130 artileri yang diluncurkan oleh Korea Utara pada Senin (5/12/2022) kemarin.
Penembakan 130 artileri ini pun menambah hubungan kedua negara semakin kritis.
Secara terang-terangan Korea Utara menyebut penembakan artileri ini merupakan peringatan kepada Korea Selatan atas latihan artileri Korea Selatan yang sedang berlangsung di dekat kota perbatasan Cheorwon.
Rudal-rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara ini jatuh di perairan pesisir barat dan timur Korea Utara itu jatuh di dalam sisi utara zona penyangga yang dibentuk berdasarkan perjanjian antar-Korea tahun 2018.
Belum ada laporan segera mengenai peluru yang jatuh di dalam wilayah perairan Korea Selatan.
Penembakan rudal oleh Korea Utara ini dilakukan beberapa hari setelah Washington, Seoul, dan Tokyo mengumumkan sanksi-sanksi yang lebih bersifat simbolis terhadap beberapa orang dan institusi Korea Utara yang dituduh melakukan aktivitas ilegal untuk mendanai program rudal dan senjata nuklir negara itu.
Dalam pernyataan yang dilansir melalui media pemerintah, seorang juru bicara Staf Umum Militer Korea Utara yang tidak disebutkan namanya mengatakan negara itu menginstruksikan unit-unitnya di pesisir barat dan timur agar menembakkan artileri sebagai peringatan, setelah negara itu mendeteksi puluhan proyektil Korea Selatan terbang ke arah tenggara dari daerah Cheorwon.
Baca juga: Tonton dan Distribusikan Drakor, 2 Pelajar SMA di Korea Utara Dieksekusi Mati, Ditembak di Bandara
“Kami memperingatkan musuh dengan keras agar berhati-hati, tidak mengobarkan api eskalasi ketegangan yang tidak perlu di daerah di sekitar garis depan,” kata juru bicara militer itu seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Ini adalah pertama kalinya Korea Utara menembakkan senjata ke zona penyangga maritim sejak 3 November, sewaktu sekitar 80 peluru artileri mendarat di dalam zona penyangga Korea Utara di lepas pantai timurnya.
Korea Utara telah menembakkan puluhan rudal sementara meningkatkan demonstrasi senjatanya ke laju yang mencapai rekornya tahun ini, termasuk beberapa tes sistem rudal balistik antarbenua yang berpotensi menjangkau jauh ke daratan AS, dan rudal jarak menengah yang diluncurkan di atas wilayah Jepang.
Korea Utara juga melakukan serangkaian peluncuran jarak pendek yang disebutnya sebagai simulasi serangan nuklir terhadap sasaran-sasaran Korea Selatan dan AS, sebagai reaksi marahnya terhadap perpanjangan latihan militer bersama AS-Korea Selatan yang dianggap sebagai latihan bagi kemungkinan invasi.
Sementara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyebut negaranya sudah menyampaikan peringatan secara lisan kepada Korea Utara terkait penembakan itu dan mendesak agar Korea Utara mematuhi perjanjian tersebut.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, militer Korea Selatan dan AS memantau dengan cermat aktivitas militer Korea Utara sambil memperkuat kesiagaan mereka dalam menanggapi setiap “kemungkinan”.
Sementara itu dalam latihan artileri, Korea Selatan mencoba sistem peluncuran multiroket dan howitzer.
Latihan militer tersebut dilaksanakan dari Senin hingga Rabu (7/12/2022), di dua tempat pengujian terpisah di daerah Cheorwon. (*)
Presiden Joe Biden Bantah AS-Korsel Bakal Gelar Latihan Perang Nuklir |
![]() |
---|
Kim Jong-un Inginkan Rudal Balistik Antarbenua Lebih Baru dan Kuat |
![]() |
---|
Tutup Tahun 2022, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur Semenanjung Korea |
![]() |
---|
5 Drone Korea Utara Terbang Selama 5 Jam di Wilayah Korea Selatan |
![]() |
---|
Kim Yo-jong Mencaci Presiden Korsel, Sepak Terjang dan Retorikanya Dikenal Garang |
![]() |
---|