TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW – Rusia siap menghadapi kehadiran tank-tank tempur utama M1 Abrams dari AS dan Leopard 2 dari Jerman.
Mereka telah menyiapkan robot antitank Marker dan udal antitank Kornet yang sudah teruji keandalannya menghancurkan tank Abrams di Irak dan Yaman.
Pada Rabu (25/1/2023), Washington dan Berlin resmi mengumumkan mereka siap mengirim tank M1 Abrams dan Leopard 2 untuk Kiev dalam beberapa bulan mendatang.
Keputusan itu diambil saat Rusia melanjutkan operasi militer khususnya di Ukraina dan memperlihatkan keberhasilan signifikan di wiayah Donetsk.
Sebuah versi robot penyerang Marker buatan Rusia diyakini akan mampu menghantam tank tempur utama buatan Jerman dan AS, yang akan dikirim ke Ukraina.
Klaim disampaikan Dmitry Rogozin, mantan Kepala Badan Antariksa Federal Rusia Roscosmos, kepada Sputnik, Kamis (26/1/2023).
Dia menjelaskan sistem kontrol robot menampilkan katalog elektronik dengan gambar target dalam rentang yang terlihat dan inframerah.
Ini akan membantu Marker secara otomatis mendeteksi perangkat keras militer musuh.
Baca juga: Profil Tank Tempur M1A Abrams yang Akan Dikirim Pentagon ke Ukraina
Baca juga: Dubes Antonov : Rusia Akan Hancurkan Tank Abrams Kiriman Pentagon
Baca juga: Jerman Setuju Kirim Tank Leopard 2A4, Amerika Janji Pasok Tank M1A Abrams
“Misalnya, segera setelah pengiriman tank Abrams dan Leopard ke pasukan Ukraina dimulai, Marker akan dilengkapi dengan gambar elektronik yang sesuai untuk mendeteksi dan menghancurkan tank AS dan Jerman dengan peluru kendali anti-tank,” kata Rogozin.
Ia mencontohkan Marker juga bisa memprioritaskan target musuh saat berada di depan.
Rogozin yang kini memimpin pasukan swasta Rusia, mengatakan pada Februari, empat robot Marker dikirim ke Donbass, sekaligus menjalani ujian di pertempuran.
Rogozin berbicara setelah Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengumumkan keputusan Berlin untuk mengirim 14 tank Leopard 2 ke Ukraina.
Keputusan Berlin diikuti Presiden AS Joe Biden yang mengatakan bahwa Washington akan mengirimkan 31 tank Abrams ke Kiev.
Kedutaan Besar Rusia di Jerman memperingatkan keputusan yang sangat berbahaya ini menggeser konflik Ukraina ke tingkat kebuntuan yang baru.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pasokan senjata ke Ukraina oleh negara-negara barat membuktikan keterlibatan mereka secara langsung dan terus meningkat dalam konflik tersebut.
“Ada pernyataan konstan dari ibu kota Eropa dan dari Washington pengiriman berbagai sistem senjata, termasuk tank, ke Ukraina sama sekali tidak berarti keterlibatan negara-negara ini atau aliansi dalam permusuhan yang terjadi di Ukraina. Kami sangat tidak setuju dengan ini," tambah Peskov.
Moskow telah berulang kali memperingatkan AS dan sekutunya mengirimkan bantuan militer ke Kiev menambah memperpanjang konflik Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan negara-negara NATO bermain api dengan memasok senjata ke Kiev, dan setiap konvoi senjata ke Ukraina akan menjadi target yang sah bagi pasukan Rusia.
Selain dari Jerman langsung, Ukraina akan menerima limpahan tank Leopard dari negara tetangganya, Polandia.
Jumlah yang akan dikirimkan Polandia ke pasukan Kiev belum diketahui. Diduga jumlahnya cukup signifikan.
Sebaliknya, Polandia akan menerima kiriman tank tempur baru M1A Abrams dari AS dalam waktu dekat ini.
Kedatangan tank tempur utama Abrams itu diperkirakan pada musim semi, sekaligus mengisi kembali peralatan tempur Polandia yang terkuras ke Ukraina.
Ada 58 unit tank Abrams yang akan diterima Polandia, sesuai kontrak pembelian dari pembuatnya di AS. Hal ini dikemukakan Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak.
“Musim semi ini kami akan menerima tank Polandia Abrams pertama,” kata Blaszczak.
Menhan juga mengatakan total 58 tank Abrams akan dikirim ke Polandia pada 2023.
Blaszczak menambahkan batch awal akan mencakup tank berat generasi lama, yang telah digunakan, untuk mengisi kekurangan setelah Polandia mengirim tank tempur T-72 ke Ukraina.
Pada April 2022, Polandia menandatangani kontrak dengan AS untuk menerima 250 tank Abrams berat M1A2.
Ada juga diserahkan 300 unit kendaraan lapis baja Cougar 4x4 bekas sebagai pengganti persenjataan yang dikirim ke Ukraina.
Sebelumnya pada Januari 2022, Warsawa menandatangani kesepakatan dengan Washington untuk membeli tambahan 116 tank tempur utama Abrams.(Tribunjogja.com/Sputniknews/xna)