Perang Rusia Vs Ukraina

Pemimpin Barat Putarbalikkan Fakta Sabotase Asing ke Pipa Nord Stream 2

Penulis: Krisna Sumarga
Editor: Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pipa gas Nord Stream 1 diresmikan lebih dari satu dekade yang lalu

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW -  Surat kabar The Washington Post pada 21 Desember 2022 menurunkan laporan seputar fakta-fata ledakan di jaringan pipa gas alam Nord Stream 2.

Lokasi ledakan ada di perairan Swedia. Peristiwa itu terjadi 26 September 2022, dan dimonitor pertama kali pasukan penjaga laut Swedia.

Empat pipa di titik yang meledak hancur lebur. Jaringan Nord Stream 2 dibangun Gazprom untuk memasok gas langsung ke Jerman dari Rusia.

Para pemimpin barat langsung menuduh Moskow meledakkan pipa gas alam Nord Stream 2. Tapi penyelidikan tidak menunjukkan bukti untuk mendukung tuduhan tersebut.

"Pengungkapan baru-baru ini oleh The Washington Post, tidak ada bukti Rusia berada di balik ledakan pipa Nord Stream adalah contoh lain perang informasi barat yang putus asa dan sembrono terhadap Rusia, tetapi pada saat yang sama kalah," kata Scott Bennett.

Baca juga: Kremlin Jelaskan Pasokan Gas Nord Stream 1 Berhenti Karena Kesalahan Eropa

Baca juga: Gazprom Matikan Pipa Nord Stream Tanpa Batas, Eropa dan Inggris Makin Panik

Baca juga: Di Tengah Sanksi dari Uni Eropa dan Barat, Gazprom Malah Raup Untung Besar

Bennet ini mantan perwira perang psikologis Angkatan Darat AS dan analis kontraterorisme Departemen Luar Negeri AS. Ia memberi komentar leeway Sputniknews.

"Pada dasarnya barat, khususnya Inggris dan AS, telah secara fanatik menyalahkan Rusia atas ledakan tersebut, mengandalkan sekelompok boneka idiot seperti Senator Marco Rubio (Florida), Mitt Romney,” kata Bennet.

Tokoh-tokoh itu secara rutin membuat klaim yang tidak berdasar dan tuduhan yang menghasut dan membakar secara emosional terhadap Rusia," lanjut mantan ahli kontraterorisme itu.

Laporan The Post menunjukkan, beberapa pejabat Eropa tidak berpikir Rusia bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Mereka yang mengetahui penyelidikan yang sedang berlangsung tidak secara meyakinkan mengikat Rusia atas serangan itu.

Untuk bagian mereka, analis intelijen AS belum mencegat apa pun dari pihak Rusia yang mengindikasikan Moskow terlibat dalam sabotase tersebut.

Selain itu, Moskow hanya mendapat sedikit keuntungan dari penghancuran jaringan pipa yang membawa gas alam Rusia ke Eropa Barat, dan menghasilkan miliaran pendapatan tahunan.

Jadi, siapa pelakunya? Dilihat dari pasal tersebut, orang Eropa percaya sabotase dilakukan aktor tingkat negara, actor di negara-negara yang memiliki kapal selam berawak atau keahlian penghancuran laut dalam.

Selain itu, surat kabar itu mengutip para pejabat barat yang menyesalkan begitu banyak pemimpin dunia bergegas menyalahkan Moskow tanpa mempertimbangkan aktor negara dan non-negara lain.

Siapa Pelakunya & Siapa yang Diuntungkan?

Halaman
1234

Berita Terkini