NEWS UPDATE
- Sebagian wilayah Idlib dikuasai kelompok teroris Hayat Tahrir Syam (HTS) dan pasukan pendudukan Turki
- Pasukan udara Rusia dan Suriah melancarkan operasi terencana ke pos-pos kelompok HTS yang melanggar gencatan senjata
- Pasukan Suriah juga melancarkan operasi penumpasan sel-sel teroris ISIS di Provinsi Daraa dan menewaskan sejumlah orang
- Di perbatasan Suriah-Turki, drone militer Turki menghancurkan mobil yang diduga ditumpangi komandan kelompok Kurdi
TRIBUNJOGJA.COM, DAMASKUS – Serangan terencana pasukan Suriah dan Rusia diklaim menewaskan sekurangnya 9 orang anggota kelompok militant Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) yang berafiliasi Al-Qaeda.
Dikutip dari laman analisis intelijen Southfront.org, Senin (7/11/2022), titik-titik penyerangan ada di wilayah Greater Idlib, yang dalam kontrol kelompok HTS dan pasukan Turki.
Pesawat-pesawat tempur Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) melakukan setidaknya empat serangan udara di pinggiran barat kota Idlib.
Di lokasi ini HTS mendirikan jaringan markas, depot amunisi, dan kamp pelatihan.
Baca juga: Pasukan AS Kawal Konvoi 137 Truk Tangki Berisi Minyak Curian dari Suriah
Baca juga: Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Daerah Kaya Minyak Deir ez-Zor Suriah
Sekitar waktu yang sama, Tentara Arab Suriah (SAA) meluncurkan salvo roket cluster berat di daerah tersebut.
Serangan roket itu menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 77 lainnya. Beberapa korban dilaporkan warga sipil.
HTS dan sekutunya di wilayah operasi al-Fateh al-Mubeen dengan cepat menanggapi serangan itu.
Mereka menembaki beberapa kota dan desa yang dikuasai pasukan pemerintah Suriah di sekitar Idlib Raya dengan roket, mortir, dan artileri. Di kota Shathah, seorang anak terluka.
Serangan SAA dan VKS terjadi kurang dari 24 jam setelah serangan tembakan tidak langsung yang menargetkan posisi militer penting di bagian barat laut pedesaan Hama yang dikuasai pemerintah.
Serangan yang dilakukan oleh HTS dan sekutunya itu merenggut nyawa dua anggota militer Suriah.
Serangan itu juga terjadi di tengah laporan persiapan yang sedang berlangsung oleh HTS untuk meluncurkan serangan pesawat tak berawak skala besar di Pangkalan Udara Hmeimim Rusia di pedesaan Lattakia selatan.
Baru-baru ini, SAA dan VKS meningkatkan serangan mereka terhadap kelompok teroris di Greater Idlib dalam upaya untuk menegakkan perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia dan Turki lebih dari dua tahun lalu.
HTS dan sekutunya di Greater Idlib, termasuk faksi yang didukung Turki, belum sepenuhnya mematuhi gencatan senjata.
Akibatnya, situasi di kawasan itu tetap tidak stabil. Namun, SAA dan sekutunya diperkirakan tidak akan melanjutkan operasi darat di wilayah tersebut dalam waktu dekat.
Langkah seperti itu dapat memicu konfrontasi militer dengan Turki, yang mempertahankan kekuatan besar di wilayah tersebut.
Perburuan Kelompok ISIS
Pada 5 November, pasukan Suriah melanjutkan operasi mereka melawan sel-sel ISIS di bagian selatan kota Daraa, umumnya dikenal sebagai Daraa al-Balad.
Pejuang lokal dan mantan pemberontak melancarkan operasi dengan dukungan langsung dari militer dan intelijen Suriah pada 31 Agustus.
Gencatan senjata diumumkan pada 3 dan 4 November untuk mengevakuasi warga sipil dari Daraa al-Balad.
Operasi keamanan dilaporkan dipimpin Brigade ke-8, sebuah formasi Korps ke-5 militer yang didukung Rusia yang sebagian besar terdiri dari pejuang lokal dan mantan pemberontak dari pedesaan Daraa.
Hanya beberapa jam setelah melanjutkan operasi, pasukan Suriah berhasil merebut beberapa posisi kunci sel ISIS di jalan al-Sad.
"Operasi keamanan di Al-Sad melihat kemajuan besar menuju posisi sel-sel ISIS," kata seorang pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya kepada Syrian News Agency.
Jumlah pasti teroris ISIS di Daraa al-Balad masih belum diketahui.
Baca juga: Rudal Israel Bombardir Bandara Aleppo dan Target di Damaskus Suriah
Baca juga: Intel Kanada Diduga Turut Andil Kirim Tiga Remaja Inggris Gabung ISIS di Suriah
Para teroris dilaporkan dipimpin oleh Mohamad al-Masalmah, juga dikenal sebagai "Hafu," dan Muayad Harfouche, juga dikenal sebagai "Abu Taja".
Keduanya adalah komandan senior ISIS yang telah dicari oleh otoritas Suriah selama beberapa tahun sekarang.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London, jumlah korban tewas dari operasi keamanan di Daraa al-Balad telah meningkat menjadi 16, termasuk tujuh teroris ISIS, lima pejuang lokal dan empat warga sipil.
Operasi bisa berlangsung selama beberapa hari lagi, atau bahkan berminggu-minggu. Kehadiran ISIS di Daraa al-Balad tampaknya jauh lebih besar dari yang diperkirakan semula.
Aksi Drone Tempur Turki
Perkembangan lain di wilayah perbatasan Suriah-Turki, sebuah kendaraan meledak di kota timur laut Suriah, al-Qamishli, yang dikendalikan bersama oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan militer Suriah.
Ledakan itu terjadi di bagian al-Qamishli yang dikuasai SDF. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa kendaraan itu, sebuah SUV hitam, menjadi sasaran drone tempur Turki.
Namun, hal ini belum dikonfirmasi oleh SDF. Menurut kelompok pemantau yang berbasis di London, ledakan itu menyebabkan tiga orang terluka.
Al-Qamishli terletak di pedesaan utara al-Hasakah, tepat di garis perbatasan dengan Turki.
Militer Rusia mempertahankan pangkalan di bandara kota. Koalisi pimpinan Amerika Serikat, pendukung utama SDF, juga hadir di pinggiran kota.
Drone tempur Turki menyerang al-Qamishli beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam kebanyakan kasus, targetnya adalah komandan SDF, atau pejabat lokal dari sayap eksekutif kelompok tersebut, Administrasi Otonomi Suriah Utara dan Timur.
Serangan pesawat tak berawak yang diduga terjadi hanya beberapa jam setelah Anadolu Agency melaporkan tewasnya seorang komandan senior SDF di timur laut Suriah oleh intelijen Turki.
Komandan menjadi sasaran di dekat kota Ain Issa di pedesaan Raqqa utara, lebih dari 200 kilometer di barat daya al-Qamishli.
Militer dan intelijen Turki telah berusaha untuk menghalangi SDF selama beberapa bulan terakhir.
Pada 2 November, setidaknya tiga serangan pesawat tak berawak menghantam posisi kelompok itu di pedesaan timur laut Aleppo.(Tribunjogja.com/Southfront.org/xna)