Atap Jogja Library Center Malioboro Bocor, DPAD DIY Ungkap Kondisi Kerusakan Koleksi

Penulis: Hanif Suryo
Editor: Yoseph Hary W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi atap rumah

TRIBUNJOGJA.COM- Kebocoran atap yang sempat merusak sebagian koleksi di Jogja Library Center (JLC) kawasan Malioboro, Yogyakarta, dinilai tidak separah yang ramai diberitakan. 

Meski demikian, proses perbaikan bangunan harus dilakukan sesuai prosedur khusus dan perencanaan matang sebab status JLC sebagai cagar budaya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY, Kurniawan, mengatakan pihaknya telah memeriksa langsung kondisi JLC, terutama di lantai 2 sisi selatan yang sebelumnya dilaporkan mengalami kebocoran.

“Tadi saya cek, kebocorannya sudah tidak ada. Memang ada plastik-plastik penahan air di beberapa titik, dan kalau tidak hujan, kebocoran tidak terlihat. Namun saat hujan deras, air sempat masuk di bagian selatan, terutama di pojok-pojok,” ujarnya.

Menurut Kurniawan, koleksi yang terdampak kebocoran sebagian besar berupa majalah dan koran. 

“Kalau ada kebocoran dan menyebabkan lembab, biasanya kita segera memindahkan atau menggeser koleksi agar tidak semakin rusak. Jadi, kerusakannya tidak separah yang dibayangkan. Jumlahnya saya tidak hafal, tapi jelas tidak sebanyak yang diberitakan,” katanya.

Ia menegaskan, Jogja Library Center bukanlah depo arsip resmi. Koleksi arsip daerah yang memiliki nilai sejarah tinggi disimpan di depo arsip DPAD yang berlokasi di timur JEC, dengan suhu terkontrol dan fasilitas penyimpanan roll o’pack. 

“Di JLC itu isinya koleksi pustaka, bukan arsip resmi. Arsip itu kami simpan di tempat khusus yang suhunya terjaga. Jadi, meskipun ada yang rusak, sebagian sudah didigitalkan,” ujarnya.

Proses perbaikan JLC tak bisa dilakukan secara langsung karena bangunan tersebut berstatus cagar budaya. 

Menurut Kurniawan, usulan perbaikan sudah diajukan ke Dinas Kebudayaan DIY, tetapi belum terealisasi karena keterbatasan pagu anggaran. 

“Atapnya itu tidak seperti rumah biasa, banyak kayunya dan punya nilai sejarah, jadi harus mempertahankan keasliannya. Perbaikannya perlu Detail Engineering Design dulu supaya sesuai prosedur cagar budaya,” ujarnya.

Selain atap, bagian depan lantai atas juga memerlukan perbaikan agar fasadnya kembali seperti semula.

“Lokasinya strategis di Malioboro, sehingga penting dipertahankan keasliannya. Ini harus jadi perhatian bersama,” kata Kurniawan.

Penanganan koleksi yang terlanjur lembab dilakukan oleh Seksi Pelestarian di Balai Layanan Perpustakaan. Menurut Kurniawan, kerusakan yang ada tidak signifikan. 

“Kalau dihitung per lembar memang banyak, tapi dibandingkan total koleksi yang jutaan, jumlah yang rusak sedikit. Meski begitu, sekecil apa pun kerusakan harus kita selamatkan,” ujarnya.

Sebelumnya, diberitakan ratusan koleksi buku dan koran edisi lama di JLC rusak akibat terkena air hujan yang masuk dari atap. Koleksi yang terdampak termasuk koran terbitan awal 1900-an.

Berita Terkini