Konflik Suriah

Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Daerah Kaya Minyak Deir ez-Zor Suriah

Pangkalan militer AS di daerah kaya minyak Deir ez-Zor Suriah dihantam serangan roket, Kamis (25/8/2022). Serangan itu tidak menimbulkan korban.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
AFP/DELIL SOULEIMAN
Tentara Amerika Serikat membawa peluncur rudal Javelin dalam latihan militer gabungan antara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dengan koalisi yang dipimpin AS untuk melawan kelompok ISIS, di Deir Ezzor, Suriah, 7 Desember 2021. 

TRIBUNJOGJA.COM, DAMASKUS – Sebuah pangkalan militer pasukan AS di Suriah, dihujani serangan roket, Kamis (25/8/2022). Namun serangan udara itu tidak menimbulkan kerusakan signifikan.  

Serangan terjadi kurang dari 24 jam setelah Presiden Joe Biden menandatangani perintah serangan udara terhadap pasukan yang diduga didukung Iran di Suriah timur.

Sebelumnya pada Rabu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS memperingatkan Washington akan siap untuk mengambil tindakan sekali lagi jika perlu untuk memperkuat pertahanan AS.

Baca juga: Pasukan AS Kawal Konvoi 137 Truk Tangki Berisi Minyak Curian dari Suriah

Baca juga: Lima Roket Ditembakan ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Baca juga: 10 Anak dan Perempuan Jadi Korban Saat Pasukan Khusus AS Serang Wilayah Suriah

"Pangkalan militer AS di Deir ez-Zor di perbatasan dengan Irak diserang roket hari ini. Beberapa roket jatuh di sekitar pangkalan tanpa menyebabkan kerusakan," kata sumber Suriah dikutip Sputniknews.

CENTCOM, komando kombatan terpadu yang bertanggung jawab atas operasi militer AS di Timur Tengah, sebelumnya mengklaim pesawat tempur AS menyerang infrastruktur yang digunakan kelompok-kelompok yang berafiliasi Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.

"Serangan presisi ini dimaksudkan untuk mempertahankan dan melindungi pasukan AS dari serangan seperti yang terjadi pada 15 Agustus terhadap personel AS oleh kelompok yang didukung Iran," kata juru bicara CENTCOM Joe Buccino.

Serangan 15 Agustus oleh kelompok bersenjata di Suriah menargetkan fasilitas dan lokasi penempatan tentara AS di Suriah utara. Serangan itu tidak menimbulkan korban.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengecam AS atas serangan itu, mencirikannya sebagai aksi teroris.

Ia menolak klaim Washington tentang dugaan hubungan milisi di Suriah yang jadi sasaran serangan dengan Iran.

Kanaani juga mengecam AS atas pelanggaran berkelanjutannya terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah.

Ia menekankan pendudukan pasukan AS yang terus berlanjut di sebagian besar wilayah timur laut negara itu bertentangan hukum internasional.

Juru bicara itu mencirikan dalih kontraterorisme AS atas kehadirannya di Suriah sebagai alasan belaka untuk pendudukan.

Seorang pejuang Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berdiri di sisi jalan saat konvoi pasukan AS melewati kota Qamishli yang mayoritas penduduknya Kurdi.
Seorang pejuang Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berdiri di sisi jalan saat konvoi pasukan AS melewati kota Qamishli yang mayoritas penduduknya Kurdi. (Al Arabiya/AFP)

AS telah menduduki sebagian wilayah Suriah sejak 2016, menghambat kemampuan negara itu untuk membangun kembali negerinya dari konflik mematikan yang didukung asing selama satu dekade.

Para pejabat Suriah memperkirakan AS dan sekutu Kurdi Suriah-nya menguasai sekitar 90 persen sumber daya minyak negara itu, dan beberapa lahan pertanian terkayanya.

Media Suriah secara teratur melaporkan penyelundupan makanan dan minyak AS ke luar negeri melalui rute penyeberangan ilegal ke Irak, dan penyelundupan konvoi peralatan dan pasokan militer melalui rute yang sama.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved