Intel Kanada Diduga Turut Andil Kirim Tiga Remaja Inggris Gabung ISIS di Suriah
Mata-mata Kanada diduga kuat turut andil mengirimkan tiga remaja Inggris yang kemudian bergabung kelompok ISIS di Suriah pada 2015.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, LONDON - Mohammed al-Rashed, seorang mata-mata yang bekerja untuk intelijen Kanada, menyelundupkan remaja Inggris Shamima Begum dan dua temannya ke Suriah pada 2015.
Ketiga remaja itu bergabung kelompok ISIS. Hari ini Begum terdampar di kamp tahanan anggota dan keluarga ISIS di Suriah. Dua temannya dikabarkan telah meninggal dunia di Suriah.
Temuan itu diungkapkan di sebuah buku baru dan laporan media Inggris yang mendorong tuntutan untuk penyelidikan resmi.
Penulisnya Richard Kerbaj, mantan koresponden keamanan The Sunday Times. Bukunya diberi judul “Sejarah Rahasia Lima Mata”.
Baca juga: Qassem Soleimani, Tokoh Sentral di Balik Kekalahan ISIS di Irak dan Suriah
Baca juga: Pentolan ISIS Asal Inggris Diciduk di Bandara Sepulang dari Turki
Baca juga: Dipenjara Seumur Hidup, Simpatisan ISIS Ambruk di Pengadilan
Kerbaj mengatakan Inggris bersekongkol dengan Kanada untuk menutupi peran Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) dalam kasus Begum, yang menikah dengan seorang pejuang ISIL (ISIS).
Seorang juru bicara CSIS mengatakan kepada BBC dia tidak dapat secara terbuka mengomentari atau mengkonfirmasi atau menyangkal secara spesifik karena menyangkut, kepentingan operasional mereka.
Buku Kerbaj berdasarkan wawancara dengan para pemimpin dunia dan lebih dari 100 pejabat intelijen diterbitkan pada Rabu (31/8/2022).
Five Eyes adalah aliansi berbagi intelijen antara Inggris, AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Agen Ganda
Menurut laporan media Inggris, Scotland Yard Inggris diberitahu para remaja itu diperdagangkan ke Suriah oleh Rashed yang merupakan agen ganda yang bekerja untuk kelompok bersenjata ISIL dan intelijen Kanada.
Dia direkrut Kanada sebagai mata-mata ketika dia mengajukan suaka ke Kedutaan Besar Kanada di Yordania.
Penyelidikan diminta karena muncul dugaan Kanada tahu tentang nasib remaja itu, tetapi tetap diam. Sementara Polisi Metropolitan Inggris melakukan pencarian internasional untuk ketiganya.
Kanada mengakui keterlibatannya setelah Rashed ditangkap oleh Turki pada 2015, dan kemudian berhasil meminta Inggris untuk menutupi perannya, klaim buku itu.
Pengungkapan terbaru membuka kembali perdebatan mengenai pencabutan kewarganegaraan Shamima Begum.
Jika informasi ini benar, menunjukkan aset intelijen barat memberikan bantuan praktis untuk perjalanannya ke Suriah.