TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Memasuki musim penghujan, Kabupaten Gunungkidul perlu mengantisipasi terjadinya longsor.
Adapun sebagai peringatan dini, warga mengandalkan alat Early Warning System (EWS).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki menyampaikan ada 30 unit EWS yang terpasang. Namun hampir seluruhnya mengalami kerusakan.
Baca juga: Ayahanda Pembalap Doni Tata Meninggal Dunia, Diduga Kelelahan saat Nge-trail di Cangkringan Sleman
"Terakhir cek hanya ada sekitar 10 EWS longsor yang masih berfungsi," ungkap Edy dihubungi pada Senin (01/11/2021).
Ia mengaku tidak tahu pasti di mana saja lokasi 10 EWS longsor aktif tersebut.
Namun seluruhnya terpasang di Zona Utara Gunungkidul alias Batur Agung, yang paling berpotensi mengalami longsor.
Menurut Edy, rusaknya EWS disebabkan sejumlah faktor. Selain karena sudah lama, kurangnya perawatan jadi pemicu.
Namun pihaknya tidak memiliki wewenang apalagi anggaran untuk melakukan perawatan.
"Sebab perawatan EWS dan sebagainya diserahkan ke kalurahan karena sudah jadi aset mereka," jelas Edy.
Berkaitan dengan penambahan EWS longsor dari BPBD DIY, ia mengaku belum menerima laporan resmi. Pasalnya, EWS biasanya langsung diserahkan ke kalurahan yang menerima.
Terkait antisipasi musim penghujan, Edy mengatakan pemetaan wilayah longsor sudah dilakukan. Sebagian besar di wilayah utara yang merupakan pegunungan.
"Seperti di Kapanewon Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, dan Semin," ungkapnya.
Baca juga: Seorang Warga Umbulharjo Kota Yogyakarta Meninggal Tersengat Listrik Saat Perbaiki Genteng Rumahnya
Pemetaan lain juga dilakukan terhadap potensi bencana banjir di sepanjang aliran sungai Oya dan Ngalang. Termasuk potensi banjir genangan di Saptosari, Semanu, Purwosari, Tanjungsari, Tepus, dan Girisubo.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengatakan pihaknya sudah menambah 2 unit EWS longsor untuk Gunungkidul. Pemasangan pun menurutnya sudah dilakukan.
"Penambahan unit EWS di Gunungkidul sesuai prioritas kerawanan," kata Biwara pada wartawan Tribun Jogja belum lama ini. (alx)