9 Laba-laba Paling Berbahaya : Tak Akan Mengubah Jadi Spiderman, Tapi Racunnya Bisa Picu Kematian

Ada lebih dari 43.000 spesies laba-laba di dunia, dan kurang dari 30 di antaranya termasuk ke dalam laba-laba paling berbahaya yang bisa picu kematian

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
inaturalist
Laba-laba Atrax robustus 

TRIBUNJOGJA.COM - Beberapa jenis laba-laba terbukti memiliki racun yang bisa memberikan efek yang mengarah pada kematian. Tapi jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan total jumlah jenis laba-laba yang sudah teridentifikasi di dunia ini.

Sebagai informasi, kini ada lebih dari 43.000 spesies laba-laba yang berbeda ditemukan di dunia. Dari jumlah tersebut, hanya sejumlah kecil yang dikatakan berbahaya yang bisa menyebabkan kematian, yakni kurang dari 30.

Mengapa begitu sedikit laba-laba yang berbahaya bagi manusia? Sebagian besar alasannya mungkin disebabkan oleh perbedaan ukuran antara manusia dan laba-laba.

Racun laba-laba dirancang untuk bekerja pada hewan yang lebih kecil, tetapi racun beberapa spesies dapat menyebabkan lesi kulit pada manusia atau menghasilkan reaksi alergi yang mengakibatkan kematian.

Penting untuk dipahami, bagaimana pun, bahwa kematian karena gigitan laba-laba sangat jarang terjadi. Lantaran klinik, pusat pengendalian racun, dan rumah sakit sering memiliki berbagai jenis antivenin (antitoksin) khusus untuk mengobati gigitan.

Namun sebagai pengetahuan, berikut ini 9 jenis laba-laba paling mematikan yang ada di dunia.

1. Phoneutria fera

Laba-laba Phoneutria Fera
Laba-laba Phoneutria Fera (inaturist)

Spesies ini kadang-kadang juga disebut sebagai laba-laba pisang karena sering ditemukan di daun pisang.

Mereka memiliki postur pertahanan yang agresif, di mana mereka mengangkat kaki depan mereka lurus ke udara.

Phoneutria beracun bagi manusia, dan mereka dianggap sebagai laba-laba paling mematikan di dunia.

Racun mereka beracun bagi sistem saraf, menyebabkan gejala seperti air liur, detak jantung tidak teratur, dan ereksi yang lama dan menyakitkan (priapisme) pada pria.

Para ilmuwan sedang menyelidiki racun P. nigriventer sebagai pengobatan yang mungkin untuk disfungsi ereksi.

Pada akhir tahun 2013, sebuah keluarga di London, Inggris, harus pindah dari rumah mereka agar dapat difumigasi, karena rumah tersebut dipenuhi oleh laba-laba jenis ini.

2. Loxosceles reclusa

Laba-laba Loxosceles reclusa
Laba-laba Loxosceles reclusa (wikimedia commons)

Laba-laba berwarna coklat ini adalah salah satu laba-laba paling berbahaya di Amerika Serikat. Racunnya menghancurkan dinding pembuluh darah di dekat lokasi gigitan, terkadang menyebabkan borok kulit yang besar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved