Demikian halnya PT Bank CIMB Niaga Tbk.
CIM Niaga mengakui serangkaian stimulus dari pemerintah akan membantu industri properti dan perbankan.
Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyampaikan, dalam pelaksanaan relaksasi LTV, pihaknya tidak akan memukul rata kebijakan bagi setiap nasabah.
“Tergantung dari hasil assessment kredit," katanya seraya saat ini CIMB Niaga belum terapkan DP nol persen guna mitigasi risiko pada kemudian hari.
Ia berharap bisnis KPR akan tetap menjadi penopang kredit konsumer.
Baca juga: Berlaku Mulai Senin 1 Maret 2021 Hari Ini, Berikut Daftar Estimasi Harga Mobil Baru PPnBM 0 Persen
Baca juga: Relaksasi PPnBM Akan Berlaku, Pihak Dealer Mobil Mitsubishi di Yogyakarta Tunggu Aturan Resmi
Seiring dengan hal tersebut, bank bersama anak perusahaan CIMB Niaga Auto Finance bakal terus menggenjot kredit kendaraan bermotor (KKB).
Adapun, pertumbuhan KPR CIMB Niaga berhasil tumbuh di kisaran enam persen walau terpapar pandemi.
Sementara KKB melalui anak perusahaan CIMB Niaga Auto Finance, tahun lalu masih bisa tumbuh 12 persen.
Lani menyebut, target kredit konsumer jauh lebih positif.
KPR, antara lain, diprediksi bisa tumbuh di kisaran enam persen sampai delapan persen.
"Untuk KKB, diproyeksi bisa tumbuh di atas 10 persen," tambahnya.
Guna memacu bisnis, CIMB Niaga telah menyesuaikan suku bunga kredit konsumer.
Lani mengemukakan, dalam dua tahun terakhir, telah terjadi penurunan di atas 250 basis poin (bps) untuk suku bunga kredit konsumer.
Tak mau kalah, PT Bank Central Asia Tbk turut mengapresiasi langkah pemerintah dan BI melonggarkan aturan rasio LTV untuk kredit dan pembiayaan properti.
Direktur BCA, Santoso, mengutarakan, pihaknya terus berkoordinasi secara internal dan akan terus berkomunikasi dengan regulator dan otoritas terkait kebijakan tersebut.
“Kami berharap geliat bisnis konsumer segera pulih sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah, regulator, dan otoritas perbankan,” paparnya. (Tribunjogja)