Penanganan Covid

Pemkot Yogyarta Berencana Membuka Tempat Hiburan, Begini Tanggapan Pengelola Bioskop

Penulis: Miftahul Huda
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bioskop

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rencana pembukaan bioskop di Kota Yogyakarta sebetulnya sudah direspon oleh beberapa pengelola bioskop sejak Juni lalu.

Salah satunya disampaikan oleh Head of Sales and Marketing CJ CGV Cinema Yogyakarta Manael Sudarman, Senin (12/10/2020).

Menurutnya secara teknis usulan untuk membuat laporan verifikasi kesiapan protokol kesehatan tidak menjadi persoalan.

Namun yang menjadi masalah, menurut dia yakni terkait pembatasan okupansi. Hal itu berkaitan dengan biaya operasional pihak pengelola.

Jika okupansi pengunjung sebanyak 25 persen seperti di Jakarta, jelas hal itu menurut dia memberatkan pihak pengelola.

Baca juga: Pemkot Yogya Bakal Verifikasi Prokes Tempat Hiburan, Dewan Minta Pemerintah Memperhatikan Kapasitas

Baca juga: Wawali Kota Yogya Persilakan Pemilik Bioskop Ajukan Verifikasi Protokol Kesehatan

"Karena tidak mencukupi biaya operasional kami. Sebetulnya itu masalahnya. Terkait pembatasan okupansi. Kalau teknis izin dan verifikasi kesiapan tidak ada masalah," katanya kepada Tribunjogja.com

Lebih lanjut dia menambahkan, saat ini secara kesiapan pemenuhan izin operasi di tengah pandemi sudah disiapkan sejak bulan Juni.

Hanya saja, ia mendesak agar pemerintah dan gugus tugas penanganan Covid-19 harus satu suara.

Menurut dia, izin operasional antara pemerintan dengan tim gugus tugas tidak satu suara.

Ia meminta agar pemerintah dan tim gugus tugas mengkaji terkait rencana pembatasan okupansi pengunjung di bioskop.

Manael menganggap pembatasan okupansi pengunjung terlalu berlebihan, karena ruangan bioskop sendiri jauh lebih luas jika dibandingkan dengan transportasi umum.

Selain itu, lanjut dia, negara lain di antaranya Malaysia, Singapura dan lain-lainnya sudah mulai membuka penuh bioskop, dan tanpa ada kendala.

Baca juga: Pembukaan Bioskop Sonobudoyo Masih Menunggu Arahan Pemda DIY

Baca juga: Jelang Malam Minggu, Satpol PP DIY Bakal Patroli Jam Malam Tempat Hiburan

Dasar itu lah yang membuat dirinya memperjuangkan agar pembatasan okupansi tidak terlalu merugikan.

"Ya oke lah biskop berpotensi menyebarkan Covid-19, tapi semua tempat berpotensi. Termasuk di kendaraan transportasi. Padahal itu kan jauh lebih sempit. Di bioskop ruangan luas, semua menghadap ke layar di depan, jadi harusnya lebih aman. Nah, aturan pembatasan yang seperti ini perlu dikaji," tambahnya.

Sampai saat ini dirinya masih mempelajari point-point penting dalam kesiapan opersional.

Secara tegas Manael menolak jika dilakukan pembatasan pengunjung. Sementara terkait pembatasan jam operasional, sejauh ini pihaknya tidak mempermasalahkan.

"Karena kami kan mengikuti jam buka mall ya. Jadi untuk itu tidak ada masalah," terang dia.

Hal lain yang menjadi ancaman, saat ini para pengelola bioskop sedang dihadapkan dengan persoalan produksi.

Salah satu produsen film terbaik yakni di Hollywood saat ini sedang vacum dan menunda peluncuran film di tahun 2021.

Sehingga pihaknya saat ini hanya mengandalkan film-film lokal saja.

"Itu kendala lain ya. Karena produksi di Hollywood banyak yang ditunda. Film mereka ditahan dan tunda ke tahun depan. Jadi kami hanya andalkan film lokal saja," pungkasnya. (hda)

Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. Tribunjogja.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu 3M:

- Wajib MEMAKAI masker
- Wajib MENJAGA jarak dan menghindari kerumunan
- Wajib MENCUCI tangan dengan sabun

Berita Terkini