Pengambilan data pada skala lapangan secara simulasi dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu di daerah Srumbung Segoroyoso, Pleret, Bantul dan Sidorejo Girikerto, Turi, Sleman.
Pemasangan sensor ekstensometer yang pertama di daerah Bantul dengan jenis tanah latosol yang merupakan tanah dengan lapisan solum dan jenis longsoran rotasi.
Pemasangan sensor ekstensometer kedua dan ketiga dilakukan di daerah Turi dengan jenis tanah regosol dan jenis longsoran translasi serta longsoran aliran bahan rombakan.
Tanah regosol merupakan jenis tanah memiliki butiran kasar berasal dari material erupsi gunung berapi.
Ia mengungkapkan, dalam penentuan lokasi uji, sebenarnya tidak ada kriteria khusus.
Bukan jenis tanah ataupun tempatnya, tetapi yang membedakan hanya jenis longsornya saja.
Sehingga, di mana pun alat ini bisa dipasang dan digunakan.
"Nggak ada kriterianya, itu cuma percobaan aja kalau alatnya kemarin dicoba di jenis tanah itu dengan beberapa jenis longsoran yang berbeda ternyata bisa digunakan," jelasnya.
Dari penelitian tersebut hasilnya, berdasarkan uji SNI, hasil yang didapat untuk karakteristik besi hollow yaitu besi dapat menahan beban dibawah tekanan 2700 kg.
Sedangkan berdasarakan uji pada kawat wire rope kawat yang berdiameter 2 mm lebih tinggi nilai kuat tariknya dibandingkan dengan diameter 3 mm.
"Sensor ekstensometer dapat dipasang di lapangan atau secara rill dengan jenis tanah regosol dengan jenis longsoran rotasi diperoleh pergeseran 7 cm dan nilai potensiometernya 0,96 KΩ dan jenis tanah latosol dengan longsoran translasi diperoleh pergeseran 6,5 cm dan nilai potensiometernya 0,97 KΩ," kata dia. (*)