Jahe meningkatkan pH lambung dan menstimulasi enzim pencernaan.
jahe akan memicu pembakaran lemak dan mengurangi napsu makan.
Jadi jika kamu memiliki indeks massa tubuh rendah (BMI), kamu harus menghindari konsumsi jahe, karena dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti rambut rontok, gangguan menstruasi dan banyak lagi.
Baca: Jahe Merah, Jenis Tanaman Herbal Unggulan yang Baik Bagi Tubuh
Orang-orang yang mengonsumsi jenis obat tertentu
Jika kamu menggunakan obat untuk tekanan darah tinggi atau diabetes, sebaiknyakamu menghindari konsumsi jahe.
Antikoagulan, beta-blocker atau obat insulin bisa sangat berbahaya bila dicampur dengan jahe.
Alasan utama untuk bahaya ini adalah bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah dan menstimulasi penipisan darah yang dapat menyebabkan berkurangnya efek dari obat.
Baca: Sebagai Obat Asma hingga Pencegah Kanker, Ini Khasiat Jahe untuk Kesehatan
Orang dengan kelainan darah
Jahe meningkatkan aliran darah dan merangsang sirkulasi darah dan sangat penting bagi orang yang menderita diabetes, obesitas, penyakit Raynaud atau penyakit arteri perifer, tetapi bisa sangat berbahaya bagi orang yang menderita hemofilia.
Hemofilia adalah kelainan genetik di mana kemampuan darah untuk bekuan berkurang, yang berarti bahwa penderita dari kondisi ini bisa berdarah sampai mati bahkan karena cedera ringan.
Jadi, orang-orang yang memiliki kondisi ini harus menghindari jahe, karena dapat memperparah kasus perdarahan mematikan.
Baca: Resep Alami untuk Mengurangi Kadar Kolesterol, Cukup Siapkan Jahe, Bawang Putih dan Madu
Makanan pengganti jahe
Jika kamu termasuk salah satu dari empat kelompok ini segera berhenti menggunakan jahe.
Gunakan cabai rawit, paprika manis atau paprika merah sebagai gantinya.
Menurut Milka Raicevic, ahli gizi terkenal di dunia, cabe memiliki efek yang sama seperti jahe dan dapat digunakan sebagai penggantinya.
Artikel ini telah tayang di Sajian Sedap Grid.ID dengan judul Jahe Kaya Manfaat Kesehatan, Tapi Berbahaya Bagi Orang Dengan Kondisi Berikut.(*)