TRIBUNJOGJA.COM - Siapa yang tidak mengenal jahe?
Selama ini, jahe dikenal sebagai salah satu obat herbal paling sehat di dunia.
Tanaman toga ini bermanfaat bagi penderita gangguan sistem pencernaan.
Jahe memiliki banyak nutrisi dan senyawa bioaktif yang efektif menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Jahe kaya terhadap enzim yang membantu mencerna dan menguraikan makanan serta membuang racun.
Karakteristik inilah yang membuat jahe menjadi obat paling kuat di dunia.
Meskipun banyak manfaatnya, ada beberapa kondisi dimana seseorang tidak diperbolehkan mengonsumsi jahe, yaitu;
Baca: PBTY Telah Usai, Capaian Tertinggi Masuk Wonderful Indonesia
Perempuan hamil
Jahe dapat menyebabkan kontraksi dan persalinan prematur.
Ibu hamil tidak diperbolehkan mengonsumsi jahe terutama jika sudah masuk di trimester akhir kehamilan.
Selain itu, jahe juga mencegah penyerapan vitamin yang larut dalam lemak dan zat besi.
Meski berbahaya, akar jahe dipercaya dapat mencegah mual di pagi hari saat kehamilan atau morning sickness.
Ada baiknya ibu hamil berkonsultasi dulu dengan dokter perihal boleh tidaknya mengonsumsi jahe.
Baca: 5 Tips Mencegah Muntah, Tarik Napas Dalam-dalam hingga Minum Teh Jahe untuk Hangatkan Perut
Orang dengan tubuh kurus
Khusus untuk orang yang kekurangan berat badan, sebaiknya menghindari konsumsi jahe.
Jahe meningkatkan pH lambung dan menstimulasi enzim pencernaan.
jahe akan memicu pembakaran lemak dan mengurangi napsu makan.
Jadi jika kamu memiliki indeks massa tubuh rendah (BMI), kamu harus menghindari konsumsi jahe, karena dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti rambut rontok, gangguan menstruasi dan banyak lagi.
Baca: Jahe Merah, Jenis Tanaman Herbal Unggulan yang Baik Bagi Tubuh
Orang-orang yang mengonsumsi jenis obat tertentu
Jika kamu menggunakan obat untuk tekanan darah tinggi atau diabetes, sebaiknyakamu menghindari konsumsi jahe.
Antikoagulan, beta-blocker atau obat insulin bisa sangat berbahaya bila dicampur dengan jahe.
Alasan utama untuk bahaya ini adalah bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah dan menstimulasi penipisan darah yang dapat menyebabkan berkurangnya efek dari obat.
Baca: Sebagai Obat Asma hingga Pencegah Kanker, Ini Khasiat Jahe untuk Kesehatan
Orang dengan kelainan darah
Jahe meningkatkan aliran darah dan merangsang sirkulasi darah dan sangat penting bagi orang yang menderita diabetes, obesitas, penyakit Raynaud atau penyakit arteri perifer, tetapi bisa sangat berbahaya bagi orang yang menderita hemofilia.
Hemofilia adalah kelainan genetik di mana kemampuan darah untuk bekuan berkurang, yang berarti bahwa penderita dari kondisi ini bisa berdarah sampai mati bahkan karena cedera ringan.
Jadi, orang-orang yang memiliki kondisi ini harus menghindari jahe, karena dapat memperparah kasus perdarahan mematikan.
Baca: Resep Alami untuk Mengurangi Kadar Kolesterol, Cukup Siapkan Jahe, Bawang Putih dan Madu
Makanan pengganti jahe
Jika kamu termasuk salah satu dari empat kelompok ini segera berhenti menggunakan jahe.
Gunakan cabai rawit, paprika manis atau paprika merah sebagai gantinya.
Menurut Milka Raicevic, ahli gizi terkenal di dunia, cabe memiliki efek yang sama seperti jahe dan dapat digunakan sebagai penggantinya.
Artikel ini telah tayang di Sajian Sedap Grid.ID dengan judul Jahe Kaya Manfaat Kesehatan, Tapi Berbahaya Bagi Orang Dengan Kondisi Berikut.(*)