Klaim ini muncul mengingat pencipta AK-47, Mikhail Kalashnikov, adalah tentara yang terluka saat bertempur melawan pasukan NAZI.
Ia kemudian ditempatkan di garis belakang di bagian biro senjata. Mikhail Kalashnikov tidak memiliki latar belakang dan keahlian sebagai perancang dan pembuat senjata.
Desain pertamanya ditolak militer, dan ia dipindahkan jauh ke pegunungan Ural di Izhevsk Armament Factory.
Di tempat inilah Mikhail Kalashnikov kembali menyorongkan desain senapan baru, yang kemudian disambut baik oleh militer.
Banyak yang merasa desain senapan baru Mikhail Kalashnikov ini sangat identik dengan Sturmgewehr 44 milik Jerman.
Apalagi Hugo Schemeisser, desainer StG 44 ditangkap Rusia dan dipaksa bekerja di pabrik yang sama di Ural dari 1946-1952.
Ketika Schmeisser dan timnya dipulangkan ke Jerman, Rusia (Uni Soviet) tidak lagi mampu membuat senjata serbu individual yang baru, hingga sekarang ini.
Dalam wawancara tahun 2009, Mikhail Kalashnikov sebagai pencipta AK-47 mengaku, ia mendapat "bantuan" Hugo Schmeisser.
Sayang, Schmeisser meninggal dunia setiba di Jerman pada 1953. Ia tidak pernah memberi keterangan apa-apa perihal kesamaan dasar StG 44 dan AK-47.
Mikhail Kalashnikov meninggal dunia 2013 pada usia 94 tahun. Pada September 2017, sebuah patung dirinya didirikan sebagai bentuk penghargaan.
Di bawah kakinya disertakan potongan dan lempengan detail bentuk senapan AK-47 yang dibuatnya. Anehnya ada satu fragmen memperlihatkan bentuk jelas senapan StG 44.
Fragmen senapan khas Jerman ini kemudian dihilangkan. StG 44 tercatat sebagai senjata otomatis personal pertama di dunia yang diproduksi massal untuk perang.
Misteri hubungan StG 44 dan AK-47 terus berlanjut dan sulit terpecahkan. Betulkah AK-47 fotokopi StG 44? Hanya Schmeisser dan Kalashnikov yang tahu.(Tribunjogja.com/xna)