Serbuan Jerman ke Rusia pada 1941 mengubah segalanya. Menghadapi pasukan darat Rusia yang dilengkapi senapan semi otomatis SVT-40, Jerman menginginkan senjata baru yang lebih unggul.
Pasukan infantri Jerman menghendaki senjata mesin otomatis yang b isa ditenteng masing-masing prajurit. Atau bersifat personal, bukan senapan mesin yang berat dan harus pakai penyangga.
Para peneliti menemukan, jarak kontak tembak antarpasukan di medan poerang timur rata-rata antara 200-600 meter.
Jadi semua senjata yang dipakai harus memiliki akurasi tembakan di antara jarak itu. Jerman memulai dengan membuat Kurz kaliber 7,9 mm yang otomatis penuh.
Perusahaan Jerman lain memproduksi Haenel MKb 42 yang didesain Hugo Schmeisser pada 1942. Contoh pertama produk ini dites November 1942 dan diapresiasi Wehrmacht.
Senapan ini memiliki magazen berisi 30 butir peluru, otomatis penuh, dan ideal disandang prajurit infantri Jerman.
Ada 11.000 pucuk MKb 42 dikebut produksinya dan dikirim ke medan laga. Penyempurnaan tahun berikutnya membuat jarak tembak efektif senapan ini meningkat jadi 900 meter.
Sengketa unit senjata ini membuat Hitler murka, dan menghentikan secara total kelanjutan produksi MKb 42.
Tahun 1944, secara personal Hitler turut mengujicoba lagi senapan MKb 42 yang disempurnakan, dan mengungkapkan kekagumannya atas kemampuan senapan ini.
Hitler yang serba glorifikasi, menginginkan senapan itu diberi nama Sturmgewehr, yang arti harfiahnya Storm Rifle, yang selanjutnya diserdahanakan sebagai senapan serbu.
Senapan ini kemudian diberi kode nama StG 44, penyempurnaan dari MKb 42 produksi pabrikan Haenel. Belakangan juga dikenal dengan nama MP 44.
Meski hebat dipertempuran, produksi senjata modern ini terlambat bagi Jerman. Kehadirannya gagal menyelamatkan Wehrmach dari kekalahan di front timur.
Rusia menyita banyak sekali MP44 atau StG 44 ini di akhir peperangan. Mereka menggunakan senapan sitaan ini untuk mempersenjatai pasukan di Jerman Timur yang dikuasai Rusia.
Senapan ini kemudian menyebar luas di berbagai negara di dunia. StG 44 dipakai gerilyawan PLO dan Hezbollah.
Desain MP 44 (StG 44) belakangan diklaim jadi inspirasi produksi senapan serbu Avtomat Kalashnikova (AK-47), senjata personal paling populer di dunia hingga saat ini.