Informasi ini disampaikan Kepala Seksi Pelestarian BPCB DIY, Wiwit Kasiyati, di kantornya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kassubag TU BPPCB DIY, Indung Pancaputra, yang pernah terlibat ekskavasi awal Candi Kedulan ketika ditemukan, memastikan situs itu memang layak dan sudah siap dipugar.
"Batuan dan ornamen kelengkapannya 90 persen sudah teridentifikasi. Semua masih asli, termasuk patung-patung pengisi relung di empat sisi candi induk," kata Indung.
Namun proyek pemugaran ini masih menyisakan problem cukup krusial secara teknis. Pertama, ada lahan yang masih belum terbebaskan terkait penataan keseluruhan.
Kedua, masalah hidrologi. Air baik dari permukaan maupun dari sumber di bawah ini perlu penanganan ekstra. Ini sedang dicarikan solusi oleh pakar sipil yang dilibatkan," lanjutnya.
Posisi candi yang lebih kurang 8 meter dari permukaan sekitar yang berupa sawah, saluran irigasi, daj sungai kecil di sebelah barat, membuat situs ini rawan dibanjiri air.
Kepala Seksi Pelestarian BPCB DIY, Wiwit Kasiyati, menjelaskan, pemugaran Candi Kedulan meliputi unsur bangunan dan tata lingkungan sekitar situs secara keseluruhan.
"Target 2020 komplek bangunan candi sudah bisa kita tampakkan. Berikutnya pengembangan melibatkan pihak terkait, terutama Pemkab Sleman. (TRIBUNJOGJA.com / Setya Krisna Sumargo)