Wamentan Sudaryono Sebut Lulusan Polbangtan YOMA Jadi Motor Brigade Pangan di 1.700 Lokasi

Penugasan itu diproyeksikan mempercepat transfer teknologi budidaya dan efisiensi produksi hingga ke tingkat desa.

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, ditemui usai Sidang Terbuka Senat Wisuda Polbangtan Yogyakarta–Magelang di JEC, Rabu (20/8/2025). Ia menegaskan lulusan Polbangtan kini menjadi motor penggerak Brigade Pangan yang sudah diterjunkan di 1.700 lokasi, terutama di luar Jawa, dengan skema pengelolaan 200 hektare per 15 orang. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, menegaskan sebagian lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta–Magelang (Polbangtan YOMA) sudah ditempatkan dalam Brigade Pangan—tim tenaga terlatih yang diterjunkan ke berbagai daerah, terutama kawasan luar Jawa yang berpenduduk jarang.

Penugasan itu diproyeksikan mempercepat transfer teknologi budidaya dan efisiensi produksi hingga ke tingkat desa.

“Pertanian itu ilmu. Kelihatannya mudah, tetapi harus dipelajari dengan benar. Karena itu, kami menempatkan lulusan Polbangtan sebagai penggerak di lapangan—mereka melatih tenaga lokal menggunakan alsintan, memahami pengendalian hama, pestisida, pupuk, dan seterusnya. Salah satu pihak yang bisa mengajarkannya adalah lulusan Polbangtan,” ujar Sudaryono dalam Wisuda Polbangtan Yogyakarta–Magelang, Rabu (20/8/2025).

Pada wisuda tahun ini, 267 mahasiswa dikukuhkan, berasal dari rumpun pertanian dan peternakan.

Dari jumlah itu, 261 lulusan berasal dari program reguler dan 6 lulusan dari jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)—sebagian besar penyuluh pertanian berstatus P3K yang melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana terapan.

Sudaryono merinci, Brigade Pangan kini telah terpasang di sekitar 1.700 lokasi di berbagai daerah.

Skemanya, satu tim beranggotakan 15 orang mengelola lahan hingga 200 hektare dengan dukungan alat dan mesin pertanian. 

“Kami tidak menggaji mereka dengan dana pemerintah. Mereka memperoleh penghasilan dari hasil panen. Dengan skema ini, pendapatan tiap anggota bisa mencapai Rp10–20 juta per bulan. Ini sangat menjanjikan, terutama di luar Jawa,” ucapnya.

Menurut Sudaryono, Polbangtan YOMA diposisikan sebagai center of excellence vokasi pertanian di bawah Kementerian Pertanian.

Namun, penguatan SDM pertanian tidak hanya bertumpu pada Polbangtan. 

“Sumber daya manusia pertanian juga lahir dari fakultas-fakultas pertanian di berbagai universitas. Semuanya akan kami sinergikan di bawah Kementerian Pertanian. Targetnya tunggal: meningkatkan produksi nasional dan menyejahterakan petani,” kata dia.

Baca juga: Dampak Hujan Lebat dan Angin Kencang: Ada 21 Kejadian Bencana di Bantul, Kerugian Capai Rp152 Juta

Ia menambahkan, penugasan lulusan dalam Brigade Pangan sekaligus menjawab kebutuhan percepatan adopsi teknologi budidaya di daerah yang sebelumnya minim kapasitas. 

“Lulusan Polbangtan kami dorong menjadi pemimpin kelompok—menggalang masyarakat lokal, membentuk kebiasaan bertani yang benar, dan memastikan efisiensi. Saat produksi meningkat dan biaya menurun, dampaknya langsung terasa pada kesejahteraan petani,” tutur Sudaryono.

Adapun dalam kesempatan tersebut, Sudaryono turut menekankan pentingnya pendidikan sebagai eskalator sosial, seraya mengapresiasi jalur RPL yang membuka kesempatan peningkatan kualifikasi bagi penyuluh. 

“Ada yang dulu lulusan SMA lalu melanjutkan lewat RPL hingga meraih sarjana terapan. Ini membuktikan jalur vokasi kita hidup dan relevan, serta membuka mobilitas karier bagi tenaga penyuluh yang sudah mengabdi di lapangan,” ujarnya.

Sudaryono juga mendorong para lulusan tidak semata menjadi pencari kerja, melainkan pencipta lapangan kerja di sektor agro.

“Banyak lulusan Polbangtan sudah berwirausaha—ada yang ekspor, pengolahan, budidaya, hingga peternakan. Negara kita tanahnya subur dan manusianya rajin; tugas kita memperluas ilmu agar daya saing pertanian naik,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, R. Hermawan, S.P., M.P., menegaskan bahwa wisuda ini bukan sekadar seremoni akademik, melainkan penanda lahirnya generasi muda pertanian yang siap menjadi motor penggerak pembangunan di lapangan.

“Hari ini bukanlah akhir perjuangan, tetapi titik awal pengabdian saudara di masyarakat. Khusus bagi alumni program RPL yang sebagian besar adalah penyuluh pertanian, kami berharap saudara tidak sekadar memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga menjadi agen perubahan yang signifikan di lapangan,” ujar Hermawan.

Dari total wisudawan, sebanyak 201 orang berhasil lulus dengan predikat cumlaude. Mereka berasal dari 24 provinsi, termasuk Papua dan Kalimantan Utara. Sebagian di antaranya telah menorehkan prestasi sejak duduk di bangku kuliah.

Hermawan menyebut, 65 wisudawan sudah merintis usaha di sektor pertanian, sementara 42 lainnya diterima bekerja di perusahaan nasional, seperti PT Petrokimia Gresik, PT Medion Farma Jaya, PT Mustika Jaya Lestari, First Resources Group, hingga PT Permodalan Nasional Madani. Enam wisudawan juga menerima dukungan Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) berupa modal usaha Rp35 juta.

“Bagi mahasiswa reguler, empat tahun meninggalkan kampung halaman tentu bukan waktu singkat. Namun dari proses itu lahirlah anak-anak muda yang siap menjadi job seeker maupun job creator,” ucap Hermawan.

Hermawan menyoroti capaian Polbangtan YOMA sebagai Entrepreneurial Marketing Campus Award 2025 yang dianugerahkan oleh MarkPlus Institute pada Agustus lalu.

Selain itu, sejak Januari 2025 Polbangtan YOMA juga resmi bergabung dalam HIPMI Perguruan Tinggi, sebagai wujud komitmen melahirkan calon pengusaha muda pertanian.

“Dengan semangat ini, mahasiswa Polbangtan YOMA siap menjadi motor penggerak lahirnya generasi wirausahawan pertanian yang tangguh dan berdaya saing,” kata Hermawan.

Hermawan menegaskan, Polbangtan Yogyakarta Magelang tidak berjalan sendiri, tetapi menjadi bagian dari garda terdepan Kementerian Pertanian dalam mengawal program strategis, mulai dari ketahanan pangan, pertanian modern, pembentukan koperasi desa, hingga pengembangan sumber daya manusia pertanian.

“Predikat sebagai kampus kewirausahaan semakin meneguhkan kiprah Polbangtan YOMA. Kami berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha demi mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern,” ujarnya.

Polbangtan YOMA juga secara resmi menyerahkan para lulusan kembali kepada keluarga, sembari melepas mereka untuk menapaki perjalanan baru di dunia usaha, industri, maupun pengabdian di masyarakat.

“Para wisudawan adalah bagian dari aset bangsa yang harus terus kita dukung. Mereka tidak hanya akan bekerja, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian,” pungkas Hermawan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved