Aktivitas Gunung Merapi, Rabu 20 Agustus 2025: Teramati Ada 6 Kali Guguran Lava

Pantauan BPPTKG Yogyakarta, teramati 4 kali guguran lava ke arah Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimum 1.500 m, Rabu (20/8/2025)

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Gunung Merapi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi teramati masih mengeluarkan guguran lava sebanyak enam kali.

Pada periode pengamatan BPPTKG Yogyakarta, Rabu (20/08/2025) pukul 00.00-06.00 WIB, teramati empat kali guguran lava ke arah Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimum 1.500 m. 

Teramati pula satu kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh 1.000 m dan satu kali ke arah hulu Kali Boyong sejauh 1.200 m. 

Pada periode pengamatan yang sama juga terjadi sejumlah kegempaan. Terjadi guguran 13 kali, dengan amplitudo : 2-8 mm, dan durasi : 48.45-140.46 detik. 

Hybrid/Fase Banyak terjadi 26 kali, amplitudo : 2-17 mm, S-P : 0.8 detik, dan durasi : 9.33-17.78 detik. Tektonik Jauh terjadi 2 kali, amplitudo : 12-14 mm, S-P : tidak terbaca, dan durasi : 62.67-63.56 detik. 

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuaca berawan.

Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 17-18.1 °C, kelembaban udara 80.9-95 persen, dan tekanan udara 873.7-917 mmHg.

Sementara berdasarkan pengamatan visual, gunung jelas.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau level III.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Termasuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Pihak BPPTKG Yogyakarta akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved