Berita Klaten

Krisis Air Bersih Empat Desa Lereng Gunung Merapi Wilayah Klaten 

BPBD Klaten telah menyalurkan sekitar 120 tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter per tangki ke sejumlah desa di klaten

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribun Jogja/Hamim Thohari
LERENG MERAPI: BPBD Klaten telah menyalurkan sekitar 120 tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter per tangki ke sejumlah desa yang mulai terdampak kekeringan. 

* BPBD Klaten Kirim 120 Tangki Air Bersih

* Puncak Kemarau Klaten hingga September 2025

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten menyebutkan permintaan bantuan kiriman air bersih di Kabupaten Klaten terus bertambah. 

Pada kurun waktu seminggu terakhir, BPBD Klaten telah menyalurkan sekitar 120 tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter per tangki ke sejumlah desa yang mulai terdampak kekeringan. 

Setidaknya ada empat desa di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang sudah mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau. 

Semuanya berada di wilayah lereng Gunung Merapi, yaitu Desa Kendalsari, Tlogowatu, Sidorejo, dan Tegalmulyo di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

"Setiap hari, kami menyalurkan 12 tangki air bersih dan sekarang sudah berjalan 10 hari. Jadi hampir 120-an tangki air bersih yang sudah kami salurkan," ucap Kepala BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, usai Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di halaman Pendopo Pemkab Klaten, Kamis (14/8/2025). 

Dia menyebut, Kabupaten Klaten saat ini sedang memasuki musim kemarau basah. 

Artinya meski sedang musim kemarau akan tetapi terkadang bisa tiba-tiba terjadi hujan. 

Berdasarkan perkiraan BMKG, puncak musim kemarau di Kabupaten Klaten akan terjadi pada akhir Agustus hingga September 2025. 

Kendati demikian, wilayah Kabupaten Klaten belum diterapkan status siaga kekeringan. Lantaran, kondisi yang terjadi di lapangan belum memenuhi indikator penentu status siaga darurat diterapkan. 

"Tahun 2025, kami sediakan 1000 tangki air bersih untuk dropping. Tetapi pemerintah tetap menyediakan berapapun untuk masyarakat. Termasuk menyediakan air untuk antisipasi kebakaran hutan atau lahan, karena akhir-akhir ini banyak terjadi kebakaran di mana-mana," ujarnya.

"Apalagi pada 2023 Klaten sempat menjadi daerah dengan kasus kebakaran tertinggi di Jawa Tengah. Mudah-mudahan tahun ini bisa berkurang (kasus kebakaran)," tambahnya. 

Lebih lanjut, pihaknya memperkirakan ada empat kecamatan di Kabupaten Klaten yang terdampak kekeringan pada tahun ini.

Empat kecamatan itu berada di Kecamatan Kemalang, Bayat, Karangnongko, dan Jatinom.

"Dibanding 2023 yang hampir mencapai 15 kecamatan, saat ini sudah berkurang banyak dan tinggan 4 kecamatan," tuturnya. (Tribunjogja.com/Drm)

Baca juga: Pemkab Klaten Gelar Apel Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved