Marak Food Waste, 70 Persen Sampah Organik di Kota Yogya Bersumber dari Sisa Makanan
Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, menyatakan, sisa makanan menjadi salah satu sumber utama penghasil limbah.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Sekitar 60 persen dari total 180-200 ton volume produksi sampah harian di Kota Yogyakarta merupakan jenis organik.
Ironisnya, dari jumlah tersebut, sampah organik yang bersumber dari sisa makanan sangat mendominasi, bahkan lebih dari separuhnya.
Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, menyatakan, sisa makanan menjadi salah satu sumber utama penghasil limbah.
Bagaimana tidak, dari total volume harian sampah organik di Kota Yogyakarta, lebih kurang 70 persennya merupakan sisa makanan warga.
"Ya, dominasinya mencapai 70an persen itu berasal dari sisa makanan. Memang besar banget," ucap pria yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta itu, Selasa (19/8/25).
Pemkot Yogyakarta pun tidak menutup mata, serta mendorong warga untuk menyediakan dan mengonsumsi makanan secara proporsional.
Melalui gerakan Mas Jos (Masyarakat Jogja Olah Sampah), menghabiskan makanan menjadi satu di antara lima ideologi yang ditekankan.
"Ideologi keempat Mas Jos adalah menghabiskan makanan. Karena, sisa makanan itu adalah sumber penghasil sampah," cetus Aman.
"Maka kalau memasak dan menyiapkan makanan diusahakan proporsional. Ketika ada kelebihan, ya salurkan pada yang berhak," urainya.
Secara rinci, ia memaparkan, kelima ideologi Mas Jos yakni, pertama pilah sampah sesuai jenis, kedua alokasikan sampah anorganik ke bank sampah.
Ketiga mengolah sampah organik di level rumah tangga, keempat menghabiskan makanan, kemudian kelima gunakan wadah berulang.
"Sehingga, kalau belum bisa memilah dan mengolah sampahnya sendiri, ya setidaknya jangan sampai menyisakan makanan," katanya.
Aman menandaskan, maraknya perilaku food waste turut melatarbelakangi realisasi food bank yang digagas Wali Kota Hasto Wardoyo.
Sebagai informasi, food bank Lumbung Mataraman di Kota Pelajar digulirkan dengan skema menghimpun makanan berlebih untuk disalurkan kepada warga yang membutuhkan.
"Ketika masyarakat proporsional dalam menyiapkan dan mengonsumsi makanan, itu akan berkontribusi besar terhadap penurunan sampah organik," tegasnya.
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2025 Kembali Hadir: Adoh Ratu Cedhak Watu |
![]() |
---|
Jelang Kompetisi Bergulir, Ini Kesiapan Tim EPA PSIM Yogyakarta |
![]() |
---|
Astra Motor Yogyakarta Turut Meriahkan Penutupan Rangkaian Peringatan 13 Tahun UUK DIY |
![]() |
---|
Menyusuri Jejak 14 Relawan PMI Jogja yang Gugur Selama Masa Revolusi di TMP Kusumanegara |
![]() |
---|
Info Agenda Event Jogja September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.