TPST Donokerto Beroperasi, Lurah Berharap Sampah dari Wilayahnya Bisa Masuk untuk Diolah

Alasan pengelola, kata dia, karena sampah dari warga Donokerto dianggap masih banyak residu. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
BERFUNGSI: TPST di Donokerto, Turi, Kabupaten Sleman mulai beroperasi. 

"Harusnya (sampah) apapun diterima. Kami di Bumkal Dono Lestari dari berbagai macam sampah. Kapasitasnya sehari paling 20 kubik. Itu cuma sampah dari warga Donokerto. Kami yang punya wilayah, sampah dari kami diharapkan bisa masuk ke sana," katanya. 

Pekerja 
Terkait dengan pekerja operasional TPST, Jati mengaku tidak ada masalah. Sejauh ini, terdapat 61 pekerja atau setara dengan 95 persen warga Donokerto yang bekerja di fasilitas pengolahan sampah tersebut. Sisanya merupakan tenaga ahli untuk operasional mesin. 

"Kalau untuk pekerja sudah tidak ada masalah. Karena 61 karyawan atau 95 persen yang bekerja adalah warga lokal Donokerto," ujar dia. 

Kelola Perdana 10 Ton Sampah

Sebagimana diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mulai melakukan ujicoba operasional Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Donokerto, di Kapanewon Turi.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Sugeng Riyanta mengungkapkan, operasional perdana TPST ketiga di Bumi Sembada ini dilakukan bertahap. Artinya ditahap awal ujicoba belum seluruh modul beroperasi. 

"Hari ini tadi sudah diujicoba jalan 1,5 modul untuk mengolah kurang lebih 10 ton (sampah)," kata dia. 

TPST Donokerto berdiri di lahan seluas 1,3 hektare. TPST ini mempunyai tiga modul pengolahan, hampir serupa dengan TPST Tamanmartani dan Sendangsari yang sebelumnya telah beroperasi.

Kapasitas maksimal pengolahannya mampu mencapai 60 ton sampah per hari. Hasil akhir dari pengolahan sampah di TPST ini berupa Refuse Delived Fuel (RDF) atau bahan bakar alternatitif. 

Menurut Sugeng, belum seluruh modul dioperasikan di TPST Donokerto karena kini masih tahap ujicoba. Ke depan, tidak menutup kemungkinan semua modul akan dioperasikan namun setelah melalui tahap evaluasi. 

"Kita lihat perkembangannya dulu, sambil dievaluasi," kata dia. Disinggung terkait sampah yang masuk ke fasilitas pengolahan ketiga ini, Sugeng belum memberikan tanggapan.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved