Viral Mural One Piece Karya Karang Taruna di Sragen Dihapus, Padahal Bukan Bendera

Sebuah mural besar bergambar tokoh anime bajak laut Monkey D. Luffy dari serial One Piece dihapus aparat di Desa Jurangjero

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist
Sebuah mural besar bergambar tokoh anime bajak laut Monkey D. Luffy dari serial One Piece dihapus aparat di Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen. 

“Cuma FOMO, nggak nyangka rumah didatengin banyak aparat,” katanya.

Petugas membawa bendera tersebut dan mengimbau agar A tak mengulangi serta memperingatkan teman-temannya untuk tidak mengibarkan bendera serupa.

Setelah itu, aparat juga bergerak ke Kecamatan Montong, yang diduga ada warga lain melakukan hal serupa.

Di sisi lain, konveksi Wikwik Apparel di Karanganyar justru kebanjiran pesanan. Ribuan bendera One Piece dibuat sejak akhir Juli.

"Sudah ribuan, tiap hari ratusan pesanan masuk," kata Dendi Christanto, pemiliknya.

Bendera dibuat dari berbagai bahan dan ukuran, mulai dari Rp10 ribu.

Fenomena pengibaran bendera dan mural One Piece menjadi viral dan menimbulkan pro-kontra, terutama menjelang HUT ke-80 RI.

Pemerintah mengimbau masyarakat mengibarkan Merah Putih sebagai simbol resmi negara.

Meski begitu, ekspresi melalui budaya populer terus bermunculan sebagai bentuk keterlibatan warga, terutama anak muda.

Muncul kekhawatiran bahwa simbol bajak laut dalam anime dipahami aparat sebagai potensi ancaman.

Namun bagi banyak generasi muda, tokoh Luffy adalah representasi perjuangan dan solidaritas.

Serial One Piece, karya Eiichiro Oda, telah berjalan sejak 1997 dan menjadi manga terlaris dunia dengan lebih dari 500 juta kopi terjual.

Ceritanya berpusat pada petualangan Luffy yang ingin menjadi Raja Bajak Laut dan memperjuangkan impian serta kebebasan bersama kru Straw Hat Pirates. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved