Cerita Mahasiswa Asing di UNY Ikut Ngarit, Cari Pakan untuk Ternak di Seyegan Sleman

Melalui pengalaman langsung ini, mahasiswa asing tidak hanya belajar teori di kampus, tetapi juga merasakan langsung kehidupan di pedesaan Indonesia.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
NGARIT - Mahasiswa asing di UNY ikut ngarit atau menyiangi rumput untuk mencari pakan ternak, Senin (28/7/2025) 

“Ini pengalaman yang benar-benar baru bagi saya. Di negara saya, kami tidak memiliki aktivitas seperti ini,” ujarnya sembari menyeka keringat di dahi.

“Senang melihat antusiasme para mahasiswa internasional ini. Mereka tidak sungkan untuk berbaur dan belajar langsung, bahkan bersemangat melakukannya. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan membawa manfaat bagi semua pihak,” ucap Shesa, mahasiswa UNY yang juga ikut mendampingi mahasiswa internasional turun lapangan.

Kehadiran para mahasiswa asing ini disambut hangat oleh warga Kampung Emas Krapyak IX. Dr. Cipto Budy Handoyo, salah seorang sesepuh kampung yang juga dikenal sebagai tokoh pendidikan dan kesenian setempat, menyampaikan apresiasinya.

Ia menekankan bagaimana kegiatan ini selaras dengan semangat DiktisanTek Berdampak.

"Saya sangat senang dan bangga melihat semangat adik-adik mahasiswa asing ini. Mereka tidak canggung untuk belajar 'ngarit', padahal ini adalah pekerjaan yang mungkin belum pernah mereka bayangkan sebelumnya," tutur Cipto Budy Handoyo dengan senyum mengembang.

"Ini menunjukkan bahwa bahasa kebersamaan dan keinginan untuk belajar itu universal, dan bahwa pendidikan tinggi mampu menghasilkan dampak nyata di lapangan,” ungkapnya.

Dosen Fakultas Bahasa Seni dan Budaya UNY itu menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa asing ini memberikan warna baru bagi Kampung Emas Krapyak IX.

"Anak-anak muda kampung jadi termotivasi, dan warga pun merasa senang bisa berbagi ilmu dan pengalaman. Ini adalah wujud nyata dari pengabdian masyarakat yang positif, yang saya lihat sebagai bagian tak terpisahkan dari semangat 'UNY Berdampak' dan 'DiktiSantek Berdampak' yang tengah digaungkan," papar Cipto. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved