BPBD Gunungkidul Tingkatkan Kewaspadaan Kekeringan dan Karhutla

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan pihaknya melakukan pemantauan langsung di lapangan

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
WASPADA KEKERINGAN: Foto dok ilustrasi Penyaluran air bersih oleh BPBD Gunungkidul. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) sepanjang musim kemarau tahun ini.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan pihaknya melakukan pemantauan langsung di lapangan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat.

 “Sosialisasi melibatkan tingkat kapanewon untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap dampak musim kemarau. Imbauan kami sampaikan secara berkala sepanjang musim kemarau ini,” ujarnya, Minggu (27/7/2025).

Selain sosialisasi, tim BPBD juga mendata pemilik lahan kosong melalui pemerintah kalurahan. Mereka diminta membersihkan semak belukar, alang-alang, dan pohon liar yang mudah terbakar. 

“Pemantauan langsung ini bertujuan mengajak partisipasi aktif masyarakat serta meningkatkan kesadaran dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla,” paparnya.

BPBD memprediksi puncak kemarau terjadi pada Agustus mendatang. Masyarakat diminta tidak lengah terhadap potensi bencana akibat kelalaian manusia.

Sementara itu, Kepala UPT Damkar Gunungkidul, Ngadiyono, menyebut hingga pertengahan Juli pihaknya menangani sejumlah kasus kebakaran lahan, meski belum ada kejadian karhutla besar.

 “Kebanyakan kebakaran rumah. Hal ini dipicu karena beberapa waktu lalu hujan masih turun. Namun, memasuki Agustus harus waspada karena intensitas hujan semakin menipis,” ujarnya.

Ia mengingatkan masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar, tidak membuang puntung rokok sembarangan, serta memastikan sisa pembakaran benar-benar padam.

 “Potensi kebakaran sangat tinggi dan bisa berdampak luas bagi lingkungan maupun kesehatan. Penyebab lahan terbakar bisa berasal dari faktor alami maupun ulah manusia,” tegasnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved