Tanah Sultan Ground Disewakan untuk Tol, Biaya Sewa Rp12.500 per Meter per Tahun
Tanah Kraton Yogyakarta seluas 320.000 meter persegi disewakan untuk proyek jalan tol dengan harga sewa Rp12.500 per meter per tahun.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Di tengah geliat pembangunan infrastruktur nasional, tanah Kraton Yogyakarta seluas 320.000 meter persegi disewakan untuk proyek jalan tol dengan harga sewa Rp12.500 per meter per tahun.
Jika dikalkulasi selama masa sewa 40 tahun, maka total nilai per meter hanya Rp500.000.
Artinya, pemerintah hanya membayar sekitar Rp1.000 per meter per bulan.
Total nilai sewa yang dibayarkan untuk keseluruhan lahan mencapai Rp160 miliar.
Lahan ini digunakan untuk dua Proyek Strategis Nasional (PSN): Jalan Tol Solo–Yogyakarta–Kulon Progo dan Jalan Tol Yogyakarta–Bawen.
Seluruh lahan yang disewakan berstatus Sultan Ground (SG), termasuk tanah anggaduh (hak pakai desa) yang telah dikembalikan kepada Kraton agar tidak menimbulkan konflik administratif.
“Agar tidak terjadi kesalahan dalam administrasi sewa, maka hak anggaduh dari kalurahan terlebih dahulu dikembalikan kepada Kraton. Setelah itu, baru disusun skema sewa yang sah secara hukum dan adat,” ujar Penghageng II Panitikismo, KRT Suryo Satriyanto.
Sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi, Kraton memberikan kompensasi tahunan kepada kalurahan yang mengembalikan hak anggaduh.
Baca juga: Lahan Sultan Ground Seluas 320.000 Meter Persegi Disewa Untuk Tol dengan Tarif Rp160 Miliar
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Roy Rizali Anwar, memastikan bahwa seluruh biaya sewa ditanggung oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
“Masuk ke investasinya BUJT. Rp160 miliar untuk 320 ribu meter persegi, selama masa konsesi,” kata Roy, Senin (21/07/2025) kemarin.
Lahan SG tersebut digunakan untuk dua Proyek Strategis Nasional (PSN): Jalan Tol Solo–Yogyakarta–Kulon Progo dan Jalan Tol Yogyakarta–Bawen. Untuk proyek Tol Solo–Yogyakarta–Kulon Progo, lahan yang digunakan mencapai 245.302 meter persegi, terdiri dari 177 bidang tanah desa dan 17 bidang Sultan Ground. Proyek ini terbagi dalam tiga tahap.
Ruas Klaten–Prambanan telah selesai dan kini beroperasi tanpa tarif.
Sementara ruas Prambanan–Purwomartani telah mencapai progres 78,93 persen.
Adapun ruas lainnya, seperti Purwomartani–Maguwo dan JC Sleman–Trihanggo, masih dalam tahap pembangunan. Tol ini ditargetkan beroperasi penuh pada 2028.
Sementara itu, Jalan Tol Yogyakarta–Bawen memanfaatkan lahan seluas 75.440 meter persegi, terdiri dari 90 bidang tanah desa dan 8 bidang Sultan Ground.
Kraton Yogyakarta Beri Lampu Hijau Soal Relokasi Ratusan Makam di Sultan Ground untuk Tol Jogja-Solo |
![]() |
---|
Lahan Sultan Ground Seluas 320.000 Meter Persegi Disewa Untuk Tol dengan Tarif Rp160 Miliar |
![]() |
---|
Rincian Seksi Tol Yogyakarta-Bawen, Panjang 75,12 Km dengan Enam Bagian, Ini Detailnya |
![]() |
---|
Sultan Ground Terdampak Tol Yogyakarta-Bawen Disewa Selama 40 Tahun |
![]() |
---|
Luas Tanah Keraton Yogyakarta yang Dipakai Jalan Tol Jogja-Bawen-Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.