Kesaksian Guru Sekolah Sebelum Pelajar SMP di Bantul Meninggal Tergantung
Pelajar bunuh diri di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, dikenal sebagai pribadi yang aktif dan berprestasi.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Bantul - Pelajar bunuh diri di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, dikenal sebagai pribadi yang aktif dan berprestasi.
Bahkan korban yakni ADK (14), warga dan siswa SMP Negeri di Kapanewon Imogiri menjadi pustakawan cilik dan menjadi wakil ketua kelas.
Guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMP tempat korban bersekolah, Mukijo, mengatakan, tadinya korban mau mendaftar sebagai dewan penggalang, sehingga akan memberikan pelatihan kepada adik-adik sekolah korban.
"Korban juga memiliki kepribadian yang cerita. Tapi, kalau ditanya soal keluarga, memang dia tertutup. Urusan keluarga, dia enggak pernah cerita," katanya, kepada awak media, di rumah duka, Kapanewon Imogiri, Kamis (24/7/2025).
Mukijo juga menyampaikan, sebelum kejadian, korban tidak menunjukkan perubahan sikap yang signifikan.
Bahkan, korban tidak terlihat seperti sedang pusing memikirkan sesuatu.
"Dia itu kan hobby nyanyi. Sebelumnya, kita kan juga ada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang berisi sosialisasi pencegahan bullying, Napza, dan pencegahan pernikahan dini. Nah, saat hari kelima MPLS, ADK itu nyanyi, karena setiap kelas kan ada perwakilan," jelasnya.
Namun, ketika guru korban ada yang bertanya kepada korban sudah makan atau belum, korban memilih diam.
Sebab, korban tidak mau dikasihani dan korban tidak memiliki keluh kesah.
Sementara itu, salah satu saudara korban, WP, mengaku, bahwa korban rajin mengaji, dan belajar.
"Tiga hari sebelum kejadian, dia sempat milih tinggal di rumahnya. Rumahnya kan bersebelahan dengan rumah embahnya."
"Biasanya, tidur di rumah embahnya. Selama tiga hari terakhir dia izin tinggal di rumahnya, alasannya mau fokus belajar," jelasnya.
Kronologi
Kapolsek Imogiri, AKP Elang Elang Tri Buana, mengungkapkan, sebelum ditemukan meninggal dunia, adik korban, BAW (9), yang sebelumnya tinggal dan tidur di rumah nenek korban, Y (67), berniat untuk mengambil perlengkapan sekolah di rumah korban.
Sesampainya di rumah tersebut, adik korban tiba-tiba melihat korban dalam keadaan gantung diri.
Sontak, hal itu membuat Adik Korban terkejut dan langsung kembali ke rumah nenek korban.
Hore! Polres Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah dan Layanan Publik di Kantor DKPP Kamis Pagi |
![]() |
---|
Bapak-bapak di Bantul Sulap Rempah Jadi Produk Minuman Tradisional |
![]() |
---|
Polda DIY Serahkan 6 Tersangka Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon ke Kejati, Masuk Tahap II |
![]() |
---|
Gugatan Perdata Achmadi dan Indah Fatmawati Bergulir, Mediasi Gagal Capai Kesepakatan |
![]() |
---|
Jembatan Pandansimo Dijadwalkan Mulai Beroperasi pada September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.