Larangan Study Tour Bikin Kunjungan Jip Merapi di Sleman Anjlok hingga 60 Persen
Berdasarkan catatan, pengunjung study tour didominasi dari Ciamis, Banjar, Tasikmalaya, Bandung, Sumedang, Garut hingga Cirebon.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jip Lava Tour yang menjadi daya tarik wisata di kawasan Kaliurang, Kabupaten Sleman kini menghadapai tantangan berat.
Sejak kebijakan larangan study tour dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar), jumlah kunjungan ke layanan jip wisata di kawasan lereng Gunung Merapi ini merosot tajam.
Asosiasi kini berupaya mencari terobosan baru untuk pemulihan kunjungan.
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Gunung Merapi (AJWLM) Dardiri mengungkapkan, wisatawan dari Jawa Barat, terutama study tour siswa sekolah menyumbang 60 persen terhadap kunjungan jip wisata lereng Gunung Merapi.
Berdasarkan catatan, pengunjung study tour didominasi dari Ciamis, Banjar, Tasikmalaya, Bandung, Sumedang, Garut hingga Cirebon.
Karena itu, ia menilai kebijakan yang dikeluarkan Gubernur Dedi Mulyadi tersebut berdampak signifikan.
"Dampaknya otomatis pengunjung study tour anak sekolah dari wilayah Jawa Barat hampir tidak ada. Padahal sebelumnya penyumbang paling banyak," kata Dardiri, Rabu (23/7/2025).
Larangan study tour dan wisuda di satuan pendidikan di wilayah Jawa Barat dikeluarkan oleh Gubernur Dedi Mulyadi melalui Surat Edaran (SE) nomor 43/PK.03.04/KESRA yang diterbitkan pada Mei 2025.
Tujuan dari edaran tersebut untuk mengatur pembentukan karakter peserta didik jenjang pendidikan TK, SD dan SMP khususnya di wilayah Jawa Barat.
Menurut Dardiri, sejak kebijakan tersebut diberlakukan, wisatawan dari Jawa Barat yang biasanya ramai datang ke Kaliurang langsung sepi.
Bahkan ia menyebut, setelah ada larangan tersebut, beberapa bulan lalu pihaknya terpaksa harus mengembalikan DP atau uang muka hampir Rp 700 juta rupiah.
Ini karena agenda study tour, yang sebelumnya sudah booking lewat biro perjalanan batal dilaksanakan.
Pantauan di Kaliurang pada Rabu (23/7/2025), jip wisata yang biasanya lalu lalang di kawasan lereng Gunung Merapi ini memang tampak lengang.
Sejumlah armada masih ada yang beroperasi mengangkut wisatawan. Namun tidak seramai biasanya. Di Kali kuning, yang merupakan tempat favorit atraksi jip wisata juga tidak sepadat biasanya.
Hanya ada beberapa jip yang bergantian turun ke sungai dan bermanuver. Hal ini dimungkinkan karena bukan libur akhir pekan, dan saat ini bukan musim liburan sehingga kunjungan cenderung menurun.
Jajang Mulyana Bek PSS Sleman Ungkap Alasan Tampil Nyentrik dengan Rambut Warna Hijau |
![]() |
---|
Ribuan Pedagang Bakal Mulai Tempati Pasar Godean Sleman Pertengahan Oktober |
![]() |
---|
Gelandang PSS Sleman Ini Tak Pikirkan Persaingan Posisi, Fokus Bantu Pemain Muda Berkembang |
![]() |
---|
Kontribusi Bantuan TJSP di Sleman Capai Rp4,89 Miliar |
![]() |
---|
Mengangkat Potensi Lereng Merapi, Pentingsari Jadi Inspirasi Desa Wisata Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.