Kisruh KDMP Desa Pucangan Tuban, Baru Sehari Diresmikan, Tapi Barang Dagangan Langsung Ditarik Mitra
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) secara nasional pada Senin (21/7/2025).
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, TUBAN - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) secara nasional pada Senin (21/7/2025).
Peresmian dilaksanakan secara serentak secara offline dan online yang dipusatkan di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Koperasi Merah Putih adalah koperasi yang ditujukan untuk desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.
Koperasi ini merupakan lembaga ekonomi yang beranggotakan masyarakat desa.
Pembentukan koperasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pelaksanaan program ini akan menerapkan prinsip gotong royong, kekeluargaan, dan partisipasi bersama.
Program ini awalnya diumumkan oleh Presiden Prabowo dalam Rapat Terbatas di Istana Negara pada Senin, 3 Maret 2025. Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini sebagai salah satu upaya meningkatkan ketahanan pangan.
Lembaga ini memiliki 7 jenis gerai atau unit usaha yaitu apotek, klinik, unit usaha simpan pinjam, kantor koperasi, pengadaan sembako, pergudangan atau cold storage, dan logistik.
Selain itu, lembaga ini juga dapat menjalankan usaha lain yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat setempat.
Adapun modal untuk pembentukan koperasi ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Daerah, dan Desa, serta sumber lain yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan.
Namun peluncuran Koperasi Merah Putih tidak sepenuhnya berjalan mulus.
Salah satu contohnya di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Baca juga: 15 Pekerjaan yang Bakal Melejit dalam 5 Tahun, Cocok Buat Kamu yang Ingin Karier Aman
KDMP Desa Pucangan yang menjadi percontohan di wilayah Jawa Timur itu ditutup sehari setelah peresmian.
Barang-barang dagangan yang dijual oleh koperasi tersebut ditarik oleh perusahaan mitra KDMP Desa Pucangan.
Termasuk atribut dan billboard gerai bergambar Presiden Prabowo Subianto.
Penarikan barang-barang dagangan yang dijual di koperasi tersebut dilakukan oleh perusahaan mitra yakni PT Perekonomian Sunan Drajat yang merupakan unit usaha Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan.
Pengurus KDMP Desa Pucangan, Nasiruddin saat peluncuran koperasi menyebut pihaknya sudah mendapat dukungan penuh dari BUMN dan PT Pupuk Indonesia saat berinteraksi secara virtual dengan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itulah yang memicu perusahaan mitra menarik seluruh barangnya.
Pernyataan dari penguru dan pengawas KDMP Desa Pucangan itupun disayangkan oleh Gus Anas Al Khifni selaku Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat yang telah menjadi mitra strategis selama 1,7 tahun.
Gus Anas mengaku sudah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi KDMP Desa Pucangan.
"Kami kerja sama dan bermitra mulai awal berdiri sampai diresmikan kemarin, kami pendampingan mulai dari support manajemen, suplai barang, dan sumber daya manusia, termasuk renovasi bangunan juga," kata Gus Anas dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/7/2025).
Menurut Gus Anas, semua kontribus yang diberikan oleh pihaknya mulai dari proses perencanaan, pendirian, pengurusan legalitas, hingga kegiatan operasional KDMP tidak diakui oleh pihak pengurus dan pengawas.
Untuk itulah pihaknya memilih untuk menarik diri dan melakukan pemutusan kerja sama secara sepihak.
Pihaknya tidak ingin dalam kerja sama kemitraan tersebut, ada penumpang gelap yang sengaja ingin memanfaatkan situasi atau kesempatan yang merugikan pihaknya saat peresmian KDMP tersebut.
"Bukan persoalan kami tidak disebut saat peresmian itu, tetapi kami khawatir ada pihak yang menumpangi demi kepentingannya di hadapan pak presiden," ujarnya.
Gus Anas Al Khifni menyampaikan, manajemen Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat siap mendukung untuk mewujudkan program KDMP yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Alhamdulillah saat ini sudah ada beberapa titik Koperasi Desa yang sudah kami support baik permodalannya maupun pendampingannya, seperti di Gresik, Palang dan Rengel, Baureno dan Bojonegoro," tuturnya.
Pihak Kepala Desa Pucangan dan Ketua KDMP sempat menyampaikan kronologi tidak disebutnya peran Perusahaan Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat saat pemutusan kerja sama tersebut.
"Mereka bicara ke kami gugup, sehingga tidak menyebutkan support kami, tapi anehnya malah menyebutkan support dari BUMN, padahal sejatinya itu tidak ada," ucapnya.
Sementara, Kompas.com yang berusaha mengkonfirmasi Kepala Desa Pucangan hingga saat ini masih belum mendapatkan respons. (*)
22 Koperasi Merah Putih di Gunungkidul Siap Jadi Penyalur Elpiji Subsidi |
![]() |
---|
AFED dan HIPMI DIY Diskusikan Peluang Koperasi Merah Putih, Dukung Sistem Berkelanjutan |
![]() |
---|
Ekonom UGM tentang Kopdes Merah Putih: Prinsip Koperasi Tidak Hanya di Atas Kertas |
![]() |
---|
Soal Dana Desa jadi Jaminan Pinjaman Koperasi Merah Putih, Pemkab Gunungkidul Tunggu Regulasi |
![]() |
---|
Dana Desa Jadi Jaminan Pembiayaan Koperasi Merah Putih, Ini Kata Lurah di Gunungkidul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.