Pemkab Gunungkidul Berikan Bantuan 144 Pasang Ayam Kampung untuk Warga, Ini Tujuannya

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyalurkan 144 pasang ayam kampung kepada keluarga yang memiliki anak berisiko stunting.

|
Istimewa
TEKAN STUNTING : Masyarakat saat menjinjing keranjang berisikan ayam kampung untuk dibawa pulang, pada Selasa (15/7/2025) kemarin. Pemerintah memberikan bantuan berupa 144 pasang ayam kampung sebagai salah satu strategi menekan angka stunting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL -  Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyalurkan 144 pasang ayam kampung kepada keluarga yang memiliki anak berisiko stunting.

Bantuan ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memperbaiki asupan gizi anak.

Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto mengatakan upaya tersebut diwujudkan melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

"Program ini merupakan inisiatif sinergis antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi persoalan stunting yang masih menjadi tantangan di berbagai wilayah," ujarnya pada Rabu (16/7/2025).

Ia melanjutkan program ini dirancang untuk mendorong keluarga memenuhi kebutuhan protein hewani secara mandiri.

Yang mana, konsumsi daging dan telur ayam kampung diharapkan bisa membantu tumbuh kembang anak, sehingga mampu menekan angka stunting di Bumi Handayani.

“Protein hewani sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Dengan adanya bantuan ayam ini, masyarakat bisa langsung memelihara dan mengonsumsinya, sehingga gizi keluarga, khususnya anak-anak, bisa lebih baik,” kata dia.

Baca juga: Yati Pesek dan Tim 9 Garuda Plus Bersyukur Pemerintah Menetapkan Hari Kebudayaan Nasional

Tak hanya menyerahkan bantuan, pemerintah juga memberikan edukasi terkait cara beternak ayam kampung agar produktif dan berkelanjutan.

Selain itu, penyuluhan tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak juga terus digalakkan di berbagai kalurahan.

Sementara itu, Panewu Playen, Agus Sumaryono, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya komprehensif untuk menurunkan angka stunting yang hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah di Gunungkidul.

“Program ini bukan hanya sekadar bagi-bagi ayam. Ada pendampingan teknis, termasuk soal perawatan hingga pemanfaatan hasil ternaknya,” jelasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data dinas kesehatan Kabupaten Gunungkidul angka stunting di Gunungkidul pada tahun 2024 berkisar antara 14,3 – 14,4  persen.

Selain itu, secara absolut, jumlah kasus stunting meningkat dari 4.310 pada 2023 menjadi 4.691 balita pada 2024.

"Harapan kami dengan adanya program ini dapat mendorong penurunan angka stunting, disamping itu program ini  bukan hanya untuk konsumsi, tetapi juga sebagai langkah awal untuk mengembangkan usaha kecil di bidang peternakan," urainya. (ndg)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved